Membaca artikel cukup menggelitik dan menakutkan tersebut, penulis memiliki sejuta pertanyaan yang perlu disodorkan kepada khalayak, baik kepada para pedagang itu sendiri  maupun masyarakat calon pembeli yang biasanya (maaf) berada pada level  ekonomi dan pendidikan standar. Hal-hal di atas perlu dikaji ulang oleh pihak yang berwenang dicarikan solusi ciamik agar mereka menjadi kontributor andal dalam rangka meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Di sisi lain calon pembeli pun perlu berpikir masak-masak sebelum tergiur segar semangka iris di balik kaca gerobak.
       Masih wajib berlaku, "Teliti sebelum membeli, bukan?" Â
       Jangan sampai ada yang dirugikan, baik dari segi pedagang maupun pembeli. Harus ada edukasi bagi pedagang, tetapi siapa yang bertanggung jawab untuk hal semacam ini? Serius bertanya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H