Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - belajar mengingat dan menulis apa yang diingat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Buah Potong Gerobak Dorong

9 April 2024   16:36 Diperbarui: 9 April 2024   16:40 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

            Membaca artikel cukup menggelitik dan menakutkan tersebut, penulis memiliki sejuta pertanyaan yang perlu disodorkan kepada khalayak, baik kepada para pedagang itu sendiri  maupun masyarakat calon pembeli yang biasanya (maaf) berada pada level  ekonomi dan pendidikan standar. Hal-hal di atas perlu dikaji ulang oleh pihak yang berwenang dicarikan solusi ciamik agar mereka menjadi kontributor andal dalam rangka meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Di sisi lain calon pembeli pun perlu berpikir masak-masak sebelum tergiur segar semangka iris di balik kaca gerobak.

             Masih wajib berlaku, "Teliti sebelum membeli, bukan?"  

             Jangan sampai ada yang dirugikan, baik dari segi pedagang maupun pembeli. Harus ada edukasi bagi pedagang, tetapi siapa yang bertanggung jawab untuk hal semacam ini?  Serius bertanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun