Trik Membuat dan 50 Contoh Pantun Jenaka
Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu
Sebagai salah satu puisi lama, pantun merupakan tradisi lisan milik masyarakat Melayu yang tersebar luas di tanah air. Kata pantun berasal dari bahasa Minangkabau: "Patuntun" berarti penuntun. Beberapa suku bangsa kita memiliki tradisi lisan berpantun menggunakan Bahasa daerha masing-masing. Suku Jawa menyebut kata pari --dalam bahasa krama inggil-- adalah pantun. Maka, puisi lama jenis pantun ini disebut 'parikan'.
Salah satu jenis pantun adalah pantun jenaka. Pantun jenaka merupakan jenis pantun yang mengandung arti lucu untuk hiburan. Selain hiburan, biasanya pantun jenaka dipakai untuk menyampaikan sindiran pada masyarakat.
Pesan dari pantun jenaka ini untuk mengundang gelak tawa penonton dan pembaca.
Karena itu, bisa dijadikan referensi agar hormon endorphin dan dopamine --si pembawa bahagia itu-- hadir memesona. Konon, mengundang kedua hormon ini sangat membantu kesehatan mental. Itulah sebabnya kita perlu mengapresiasi dan melestarikan budaya sekaligus menikmati karya anak bangsa.
Ciri-ciri Pantun
Pantun memiliki ciri-ciri tertentu yang tidak dapat diubah. Sebab jika diubah, pantun itu akan menjadi syair, gurindam, atau seloka.
Berikut ciri-ciri pantun
- Tiap bait terdiri atas 4 baris
- Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
- Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b
- Baris pertama dan kedua merupakan sampiran
- Baris ketiga dan keempat merupakan isi
Pantun yang asli Indonesia, sangat berbeda dengan syair yang berasal dari mancanegara. Syair berisi kisah atau riwayat, sementara isi pantun bermacam-macam. Ada pantun anak-anak, pantun remaja, pantun nasihat, pantun berkasih-kasihan, pantun agama, pantun teka-teki, dan pantun jenaka. Jika syair selalu berisi empat baris sebait, pantun tidak. Ada pantun dua baris (pantun kilat/karmina), ada pantun biasa 4 baris, ada pantun 6 baris (talibun), dan ada pantun berkait (seloka).
Secara jumlah baris, memang pantun dan syair mirip. Sama-sama empat baris. Akan tetapi, isinya sangat berbeda. Mari kita bedakan pantun dengan syair, ya ....
Ciri syair
- Tiap bait terdiri atas 4 baris
- Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
- Rima akhir setiap baris adalah a-a-a-a
- Keempat baris merupakan isi yang berkaitan
Contoh syair
Inilah kisah sebuah riwayat
Berasal dari negeri Kembayat
Ditulis orang dijadikan hikayat
Agar bisa diambil manfaat
Adalah kisah seorang putri
Wajah elok cantik sekali
Perangai baik dan rendah hati
Tutur selalu rapi teruji
Selanjutnya, kita fokus ke pantun jenaka
Adapun trik membuat pantun jenaka demikian. Langkah pertama, kita buat dua baris ketiga dan keempat sebagai isi.
Misalnya, untuk isinya kita buat begini ....
Nenek sedang pakai gigi palsu
Makan juadah gigi terlepas
Langkah kedua, kita buat sampiran. Sampiran ini bebas, yang penting rima akhirnya sama.
Jadi, kita harus mencari baris pertama berakhir (rima u) dan baris kedua berakhir dengan (rima as)
Berpesiar ke Kota Waingapu
Jangan lupa siapkan baju jas
Nah, sekarang kita gabungkan menjadi satu bait
Berpesiar ke Kota Waingapu
Jangan lupa siapkan baju jas
Nenek sedang pakai gigi palsu
Makan juadah gigi terlepas
Mudah, bukan?
Kita berlatih lagi, ya ....
Nah, isinya pengalaman saya kecelik. Pengalaman kala naik bus malam diberi waslap pagi hari, begini ....
Diberi mangkuk berisi air hangat
Dikira soto babad ternyata waslap
Mari kita buat sampirannya
Siang-siang mandi keringat
Keringat diusap tetapi menetap
Nah, mari kita satukan sekarang
Siang-siang mandi keringat
Keringat diusap tetapi menetap
Diberi mangkuk berisi air hangat
Dikira soto babad ternyata waslap
Contoh Pantun Jenaka
- Siap menenun benang dipintal
Penenun memakai sandal bakiak
Nenek tertawa terpingkal-pingkal
Melihat kakek bermain congklak
- Anak gadis mengail ikan nila
Monyet jelek memakai topeng
Nenek menangis sambil tertawa
Melihat kakek bermain kelereng
- Baju gamis dari Jakarta
Berbahan dasar sutera ungu
Nenek menangis sambil tertawa
Melihat kakek bermain gundu
- Buah nangka buah cempedak
Ditanam dekat pagar tetangga
Kakek tertawa terbahak-bahak
Melihat nenek bermain boneka
- Kuda lumping tanpa pelana
Kulit lembek peluh melimpah
Kakek terkencing di celana
Melihat nenek bergincu merah
- Naik kereta makan cokelat
Minumnya es soda gembira
Dikira disajikan soto babat
Setangan handuk hangat belaka
- Ke pasar membeli pepaya
Ternyata mendapat sebuah durian
Kakek menangis sambil tertawa
Nenek meminta dibelikan jepitan
- Tanam jarak di sela singkong
Beling dikubur dekat alpukat
Paman teriak ada hantu pocong
Guling dijemur lupa diangkat
- Kakek tua disebut aki-aki
Mancung ke dalam disebut pesek
Ayam di Jepang tuli diteriyaki
Ayam Indonesia bawel digeprek
- Membeli sekilo gula kelapa
Dibawa orang di atas nampan
Si gadis jatuh cinta tergila-gila
Aki renta nyamar pangeran tampan
- Membawa turis wisata ke Yogja
Jangan lupa membeli baju baru
Saking segera ingin berbuka puasa
Santan di gelas dikira susu
- Tanam jarak di sela rambutan
Tumpangsari dengan padi gaga
Anak berteriak sangat ketakutan
Bibi bermukena akan ke musala
- Tanam jarak di sela singkong
Tumbuh di dekat pohon beringin
Anak teriak ada hantu pocong
Jemuran melambai ditiup angin
- Cedera dada di tulang belikat
- Diolesi minyak bunga kantil
- Gadis jelita senyum memikat
- Ternyata anggota geng warintil
- Jalan-jalan di tepi pantai
- Bertemu dengan pedagang kolak
- Rambut lebat sungguh aduhai
- Ternyata aslinya berkepala botak
- Seorang jejaka makan nasi padang
- Dia suka pilih menu yang pedas
- Dikiranya sepotong daging rendang
- Tak tahunya hanyalah lengkuas
- Tumpangsari dengan padi gaga
- Tanam jarak di sela singkong
Bibi bermukena hendak ke musala
Orgil teriak takut hantu pocong
- Jalan-jalan di tepi pantai
Dipilihlah Pantai Sendang Biru
Disangka rambut lebat bergerai
Ternyata hanya wig rambut palsu
- Pesawat terbang disebut kapal muluk
- Bisa terbang seperti capung
- Rambut jabrik dikira sapu ijuk
- Ternyata rambut jabrik si anggota punk
- Rambut nenek nama lain gulali
- Dibuat dari gula biasa
- Kalau kakek tersenyum manis sekali
- Membuat nenek makin jatuh cinta
- Kata asyik berubah jadi asoy
- Makan soto enak dengan su-un
- Raja yang jahat tapi gemoy
- Dia adalah Raja Fir Unch
- Aneka merek gawai masa kini
Samsung rupanya tiada lawan
Melihat nenek pakai bikini
Langsung kakek jatuh pingsan
- Kuda lumping tanpa pelana
Kulit lembek peluh pun sepasu
Kakek terkencing di celana
Lihat nenek berbulu mata palsu
- Pergi ke hutan bertemu badak
Sedang asyik makan daun pupus
Kakek tertawa terbahak-bahak
Melihat kucing lari dikejar tikus
- Kuda betina makan rumput
Membeli odol di Surabaya
Dosen mengira mahasiswa menjemput
Ternyata ojol menawarkan jasa
- Ibu-ibu suka makan pare
Pare dibikin sayur berkuah
Bangun tidur jam lima sore
Dikira pagi jam berangkat sekolah
- Seorang kerabat bermain gitar
Gitar dipetik putus dawainya
Dikira mendapat orang pintar
Ternyata hanyalah orang gila
- Jalan-jalan berdua ke tepi pantai
Melihat beberapa ekor kelomang
Dari belakang rambut panjang tergerai
Ternyata pria berambut panjang
- Katanya kerjaan sudah beres
Lalu meminta waktu mendesak
Dikira butiran mesis ceres
Ternyata hanyalah tai cicak
- Jeruk purut di tepi rawa
- Buah yang mungil belum masak
- Sakit perut karena tertawa
- Melihat balita sibuk berbedak
- Tumbuh ilalang di semak-semak
- Ikan patin dimasak paman
- The power of emak-emak
- Sein ke kiri belok ke kanan
- Makan permen paling enak dikulum
Pakailah gunting saat membukanya
Melihat lelaki tersenyum-senyum
Gadis salting dikira jatuh cinta
- Pergi ke kota membeli manggis
Seikat belimbing dan semangka
Adik tertawa sambil menangis
Melihat kambing berkacamata
- Hari Rabu makan bubur
Dibubuhi yakult sedikit
Saat ibu pakai masker lumpur
Adik takut menjerit-jerit
- Diangkat menjadi anggota DPR
Asal dari daerah Bontang
Amplop cokelat dikira THR
Ternyata isinya menagih utang
- Seorang kenek bawa burung jalak
Merokok kretek sambil mengantuk
Seorang nenek terbahak-bahak
Melihat kakek salah duduk
- Kenek nakal sedang berulah
Minum kopi tinggallah ampas
Kakek mau makan juadah
Eh, ternyata gigi palsunya terlepas
- Potong salak jemari teriris
Diobati pakai getah kentang
Adik tergelak-gelak sampai menangis
Dengar kakek nyanyi bersuara sumbang
- Penat-penat kepingin mengaso
Kursi kosong langsung diduduki
Bulat-bulat dikira bakso
Bola bekel masuk ke panci
- Berjalan-jalan di kota tua
Berjajar di sana pohon palm
Kata nenek penyandang tunanetra
Kepala botak disangkanya helm
- Orang bekerja di panti pijat
Kantor terbuka di hari Selasa
Dikira buta karena bawa tongkat
Padahal gembala itik sedang kerja
- Saat begadang makan sepiring kacang
Ditemani kopi hitam segelas
Hati senang mendapat daging rendang
Ternyata hanyalah sepotong lengkuas
- Berpesiar ke Pulau Kalimantan
Singgah sejenak di Selat Karimata
Dikiranya mendapat seikat rambutan
Ternyata kesumba keling belaka
- Dikira melihat tampilan pesut
Ternyata juga lumba-lumba
Dikiranya mendapat ikan belut
Ternyata mendapat ular berbisa
- Anak kera mirip buaya
Mencari makan di kandang menjangan
Dari jauh mirip bidadari surga
Sudah dekat ternyata menakutkan
- Malam hari main kulintang
- Ditemani sobat dengan gitarnya
- Bagaimana hati kan tidak bimbang
- Kepala botak minta dikepang dua
- Pergi pesiar ke Gunung Sumbing
- Saat hari hujan gerimis
- Kakek menangis berguling guling
- Melihat nenek minta arum manis
- Bertemu kawanan hewan badak
- Ternyata badak bercula satu
- Cucu tergelak terbahak-bahak
- Kakek ompong minta makan tebu
- Jari teriris muka meringis
- Mendapat kiriman berupa hampers
- Ibu heran curiga kakek menangis
- ternyata tak suka memakai pampers
- Pergi ke swalayan membeli beras
- Beras murah harga grosiran
- Senang kukira dapat jajanan ayas
- Eh, ternyata karet penghapus tulisan
- Dari Pamulang pergi ke Cikini
- Harus memutar naik komuter
- Terkecoh ulah pengemis tanpa kaki
- Ternyata berlari saat ada herder
- Cari piaraan lucu plus jenaka
- Mendapat hewan sepasang hamster
- Bapak-bapak se-RT bermain bola
- Sukar menyepak sebab berkostum daster
- Hendak ke Cilandak singgah Jakarta
- Membeli siobak ditambahi sumpit
- Katanya sih mbak-mbak jelita
- Rok terkuak tampak si burung pipit
- Orang mengira sarang burung gagak
- Ternyata hanya sarang gelatik
- Mirip banget dikira makanan enak
- Ternyata hanya mainan dari plastik
- Batu pualam batu gilang
- Dibuat orang permata cincin
- Dengan PD-nya memukul bahu orang
- Dikira kawan ternyata orang lain
- Sedang berjalan susah payah
- Menuju Pulau Kalimantan
- Jangan kagetkan orang yang latah
- Segala nama hewan disebut spontan
- Siang-siang melihat bantal
Rasa kantuk pun mulai tiba
Kera tertawa terpingkal-pingkal
Melihat gajah ekornya di kepala
- Bunga kering berwarna kuning
Jangan dikira bunga sembarangan
Sedang enak menggarpu daging
Daging meloncat ke piring kawan
- Adik kecil berkata allraight
Bukan bahasa sembarangan
Panas-panas melihat sunlight
Nampak seperti sirup marjan
- Bunga kuncup belumlah mekar
Berarti masih terlalu muda
Dikira Paman kepala ular
Ternyata kodok yang menyapa
- Tidak hemat namanya boros
Tak punya uang namanya bokek
Jangan terpancing dunia medsos
Ngaku perjaka tampan ternyata kakek
- Malam tak sempat makan sahur
- Padahal lauknya otak-otak enak
- Seorang bapak minta dicukur
- Padahal kepala sudah botak
- Membeli serabi di pasar senja
- Membeli ulos di Tapanuli
- Hati geli ingin tertawa
- Kepalanya plontos minta dikramasi
- Penari jaipong beroleh sawer
- Berupa uang satu jutaan
- Orang tua seperti mur sudah lower
- Kebelet kencing tak dapat ditahan
- Sore-sore mengambil jatah
- Gula pasir ditukar gula semut
- Kasihanlah si orang latah
- Kaget sedikit semua hewan disebut
- Jauh berjalan ke Surakarta
- Singgah sebentar ke Karangwaru
- Disangka pria melamar dirinya
- Ternyata dia melamar sang ibu
- Ada boneka jatuh terpental
Masuk bak sampah tertimbun bola
Adik tanpa rambut menangis kesal
Minta rambutnya dikuncir dua
- Berbuka dengan buah kurma
Seorang tetangga sedang mengintip
Murid menangis mencari pinsilnya
Padahal di celah telinga terselip
- Jika pergi ke Yogjakarta
Jangan lupa membeli jarit
Adik menangis sambil berkata
Kembalikan adik ke rumah sakit
- Anak kecil suka kue mari
Sudah besar suka dabu-dabu
Merapi meletus keluarkan api
Merbabu meletus keluarkan babu
- Murid sedang belajar bernyanyi
Diselingi belajar membaca juga
Tak mau membaca “Ini ibu budi”
Kata si Budi itu bukan ibunya
- Kapal selam tanpa buritan
Berlabuh di dekat dermaga
Semalam ku dilamar juragan tampan
Eh, ternyata mimpi semata
- Makan mi instan biar irit
Harga mi hanya dua ribuan
Niat hati tidur lima menit
Malah terbangun satu jam kemudian
Demikian contoh pantun jenaka yang penulis buat. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H