Mohon tunggu...
Ninik Nitasari
Ninik Nitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNS

Pendidikan Sosiologi Antropologi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Implementasi Kurikulum Prototipe pada Sekolah Penggerak di Indonesia

8 Juni 2022   08:36 Diperbarui: 9 Juni 2022   07:26 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

PENDAHULUAN

Menurut UU No.20 tahun 2003 Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang dilakukan untuk mewujudkan pembelajaran yang lebih efesien dan peserta didik dapat mengembbangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperulakan dirinya,  masyarakat, bangsa dan negara. Maka dari itu perlu adanya pengembangan mutu kualitas pendidikan di Indonesia. 

Pengembangan mutu ini dapat dilakukan melalui pembaharuan kurikulum yang ada, ini dilakukan karena kurikulum ialah jantungnya pendidikan, oleh karena itu penting pengembangan kurikulum guna meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Salah satu pengembangan kurikulum yakni kurikulum prototipe, yang merupakan kurikulum pemulihan dari adanya dampak pandemi. Kurikulum prototipe sendiri merupakan kurikulum berbasis Project Based Learning yang dikembangkan untuk mendukung pemulihan belajar dari kurikulum sebelumnya. Kurikulum ini juga dikembangkan untuk menguatkan karakter pendidikan sesuai dengan profil pelajar Pancasila. 

Menurut Kemendikbud -- Ristek, kurikulum prototipe ini dilakukan untuk merekontruksi paradigma pendidikan supaya tetap eksis di era pembelajaran abad -- 21 ini. Dengan kurikulum prototipe ini dapat digunakan untuk membentuk karakter pendidikan yag sesuai dengan profil pelajar Pancasila, dan memajukan pendidikan di Indonesia.

Kurikulum prototipe ini diterapkan dalam program sekolah penggerak, dimana sekolah penggerak ialah visi dari Pendidikan yang ada di Indonesia guna mencapai bangsa yang maju, mandiri dan memiliki kepribadian yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila. 

Di dalam program sekolah penggerak mencakup beberapa hal yakni, sekolah penggerak berfokus untuk mengembangkan hasil belajar peserta didik baik dalam hal keterampilan atau karakter masing-masing. Untuk itu dalam sekolah penggerak perlu difasilitasi oleh beberapa sarana dan prasana yang baik, seperti pembaharuan kurikulum berupa kurikulum prototipe ini.

PEMBAHASAN 

Kurikulum prototipe ialah paradigma baru untuk menghasilkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas, terutama dalam dunia pendidikan. 

Pendidikan menjadi hal sangat penting bagi kehidupan manusia, karena dengan adanya pendidikan yang maju akan menjadi aspek penentu kemajuan suatu bangsa. (M. Parhan, 2020). Kurikulum prototipe ini menjadi paradigma baru yang dilaksanakan dalam dunia pendidikan, penerapannya dibarengi dengan program guru penggerak dan sekolah penggerak. 

Nadiem Makarim berpendapat bahawa untuk mendukung transformasi pendidikan di Indonesia perlu dibarengi dengan program guru penggerak, yang berguna untuk mendukung peserta didik supaya memiliki kemampuan secara holisitk yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila, dan mampu menjadi agen of change bagi ekosistem pendidikan di Indonesia.

Di Indonesia program sekolah penggerak ini dilakukan dengan tujuan menumbuhkan inovasi guru untuk menginsprasi peserta didik atau masyarakat luas. 

Selain memberikan inspirasi, guru juga sebagai pelopor dalam pelaksanaan kurikulum prototipe ini (Faiz & Faridah, 2022). Guru menjadi pemicu dari proses perubahan yang lebih baik lagi dalam dunia pendidikan dan mampu menjadikan sistem pendidika yang lebih bermutu dan berkualitas. 

Salah satu tantangan yang dihadapi oleh tenaga pendidik ketika melakukan pembaharuan kurikulum ialah guru dituntut untuk dapat memanfaatkan teknologi sebagai sumber belajar, mereka juga dituntut untuk selalu kreatif dan inovatif dalam mempersiapkan proses pelaksanaan yang dilakukan setiap harinya.

Di Indonesia kurikulum prototipe diterapkan untuk memulihkan learning loss yang terjadi akibat dari adanya pandemi Covid-19. Dimana pandemi Covid-19 menjadikan seluruh siswa melakukan pembalajajaran daring, yang bukannya menjadi efisien malah mengakibatkan siswa malas untuk mengikuti pembelajaran  dikarenakan kuragnya semangat siswa ketika dilakukan pembelajaran mandiri di rumah. 

Nantinya dalam implementasi kurikulum prototipe ini akan difokuskan pada beberapa karakter, seperti mengembangkan karakter pelajar sesuai profil Pancasila, berfokus pada pemberian materi yang esensial yang berfungsi untuk mengembangkan kompetensi mendasar seperti kompetensi literasi dan juga numerasi, dan kurikulum prototipe memberikan fleksibilitas bagi guru supaya dapar mengembangkan inovasi dalam penyusuanan kurikulum.

Pada kurikulum baru ini tidak ada lagi ketentuan penetapan jam mata pelajaran setiap minggunya, jadi jika dilaksanakan proses pembelajaran terlewati maka tidak akan menjadi persoalan. 

Kurikulum prototipe ini terbagi menjadi 2 bagian yakni kegiatan intrakurikuler dan kegiatan proyek, karena dalam setiap kurikulum harus menghasilkan sebuah proyek. Nadiem Makarim mengatakan bahwa kurikulum baru ini dapat disesuaikan dengan sekolah dan kemampuan masing-masing siswa. 

Dan dengan adanya kurikulum baru ini diharap dunia pendidikan akan semakin maju dengan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, selain itu sistem pendidikan di Indonesia diharap kembali normal seperti sedia kala agar tidak terjadi fenomena learning loss. Mutu pendidikan di Indonesia didapat dari SDM yang berkompetensi sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.

PENUTUP

Kurikulum prototipe menjadi pilihan untuk memulihkan sistem pendidikan di Indonesia yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Kurikulum ini bertujuan untuk mengefisienkan proses pembelajaran yang aktif serta memberikan kebabasan bagi guru dan siswa untuk mengekspresikan proses pembelajaran berbasis proyek. 

Banyak hambatan yang dialami ketika melakukan pembaruan sistempendidikan, oleh karena itu guru, sekolah, siswa dan masyarakat umum memiliki peran penting untuk mengembalikan sistem pendidikan seperti sedia kala agar kita tidak keterusan mengalami learning loss. Implementasi kurikulum prototipe dalam sekolah penggerak bertujuan untuk menciptakan sistempendidikan yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila.

DAFTAR PUSTAKA

Faiz, A., Parhan, M., & Ananda, R. (2022). Paradigma Baru dalam Kurikulum Prototipe. Edukatif : Jurnal Ilmu Penidikan, 4(1), 1544-1550.

Rahayu, R., Rosita, R., Rahayuningsih, Y. S., Hernawan, A.H., & Prihatini, P. (2022). Impelemntasi Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah Penggerak. Jurnal Basicedu, 6(4), 6341-6350.

Syafi'i, F.F. (2021). MERDEKA BELAJAR : SEKOLAH PENGGERAK. PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN DASAR

Suryadien, D., Dini, R., & Dewi, A.A. (2022). Rencana Impelemntasi Kurkulum Prototipe Pada Masa Pandemi Covid-19 di Indonesia. Jurnal PGMI UNIGA, 1 (01).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun