Di Indonesia program sekolah penggerak ini dilakukan dengan tujuan menumbuhkan inovasi guru untuk menginsprasi peserta didik atau masyarakat luas.Â
Selain memberikan inspirasi, guru juga sebagai pelopor dalam pelaksanaan kurikulum prototipe ini (Faiz & Faridah, 2022). Guru menjadi pemicu dari proses perubahan yang lebih baik lagi dalam dunia pendidikan dan mampu menjadikan sistem pendidika yang lebih bermutu dan berkualitas.Â
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh tenaga pendidik ketika melakukan pembaharuan kurikulum ialah guru dituntut untuk dapat memanfaatkan teknologi sebagai sumber belajar, mereka juga dituntut untuk selalu kreatif dan inovatif dalam mempersiapkan proses pelaksanaan yang dilakukan setiap harinya.
Di Indonesia kurikulum prototipe diterapkan untuk memulihkan learning loss yang terjadi akibat dari adanya pandemi Covid-19. Dimana pandemi Covid-19 menjadikan seluruh siswa melakukan pembalajajaran daring, yang bukannya menjadi efisien malah mengakibatkan siswa malas untuk mengikuti pembelajaran  dikarenakan kuragnya semangat siswa ketika dilakukan pembelajaran mandiri di rumah.Â
Nantinya dalam implementasi kurikulum prototipe ini akan difokuskan pada beberapa karakter, seperti mengembangkan karakter pelajar sesuai profil Pancasila, berfokus pada pemberian materi yang esensial yang berfungsi untuk mengembangkan kompetensi mendasar seperti kompetensi literasi dan juga numerasi, dan kurikulum prototipe memberikan fleksibilitas bagi guru supaya dapar mengembangkan inovasi dalam penyusuanan kurikulum.
Pada kurikulum baru ini tidak ada lagi ketentuan penetapan jam mata pelajaran setiap minggunya, jadi jika dilaksanakan proses pembelajaran terlewati maka tidak akan menjadi persoalan.Â
Kurikulum prototipe ini terbagi menjadi 2 bagian yakni kegiatan intrakurikuler dan kegiatan proyek, karena dalam setiap kurikulum harus menghasilkan sebuah proyek. Nadiem Makarim mengatakan bahwa kurikulum baru ini dapat disesuaikan dengan sekolah dan kemampuan masing-masing siswa.Â
Dan dengan adanya kurikulum baru ini diharap dunia pendidikan akan semakin maju dengan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, selain itu sistem pendidikan di Indonesia diharap kembali normal seperti sedia kala agar tidak terjadi fenomena learning loss. Mutu pendidikan di Indonesia didapat dari SDM yang berkompetensi sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.
PENUTUP
Kurikulum prototipe menjadi pilihan untuk memulihkan sistem pendidikan di Indonesia yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Kurikulum ini bertujuan untuk mengefisienkan proses pembelajaran yang aktif serta memberikan kebabasan bagi guru dan siswa untuk mengekspresikan proses pembelajaran berbasis proyek.Â
Banyak hambatan yang dialami ketika melakukan pembaruan sistempendidikan, oleh karena itu guru, sekolah, siswa dan masyarakat umum memiliki peran penting untuk mengembalikan sistem pendidikan seperti sedia kala agar kita tidak keterusan mengalami learning loss. Implementasi kurikulum prototipe dalam sekolah penggerak bertujuan untuk menciptakan sistempendidikan yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila.