Mohon tunggu...
Ninik Karalo
Ninik Karalo Mohon Tunggu... Guru - Pendidik berhati mulia

Fashion Designer, penikmat pantai, penjelajah aksara-aksara diksi

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Menempatkan Pakaian Sesuai Momen Itu Penting

10 Juli 2020   22:41 Diperbarui: 12 Juli 2020   02:10 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Julie sempat melirik ke arah adiknya. Ada rasa eneg mengganjal di pikirannya. Tapi diabaikan demi menjaga perasaan sang adik, Juliet. Ia tak ingin merusak suasana. Bagi Julie, fashion bukan hanya membuatnya terlihat cantik, tapi juga membuatnya percaya diri. Selain mengikuti mode, kecantikan hati perlu dijaga.**

Kaki kanan Julie menyentuh tanah, diikuti Juliet. Mereka sudah berada di halaman sebuah gedung. Juliet menggamit erat lengan Julie. Ia berjalan mengikuti langkah kakaknya. Baru beberapa langkah, Juliet menahan lengan Julie. Julie mengikuti gerakan adiknya itu. "Kamu kenapa, Et?" bisiknya sembari melirik beberapa ibu-ibu yang melewati keduanya.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Salah satu ibu nampak cantik dengan balutan Kaftan ala Turki. Yang satunya lagi memakai Tunik dengan bawahan agak ketat. Nampak bagian betis rampingnya. Gaun yang sangat elegan menutupi auratnya. 

Hanya telapak dan wajah cantiknya yang terlihat. Mengikuti gaya kekiniannya.WOuuww... ada ibu yang tengah berdiri menggandeng putrinya. Cantik sekali dengan gaun gamis modern. Pikiran Julie terpusat pada keduanya yang memakai gaun senada. Mulai dari warna, model hingga aksesoris yang mereka pakai pun sama. Julie sungguh terpana.

Tiba-tiba Juliet menyikut tubuh sang kakak. Kedua kakak beradik itu saling menatap. Juliet yang sejak awal sudah menunjukkan ketidaknyamanannya yang diperlihatkannya lewat eratnya genggaman tangannya di lengan kakaknya, kini terkuak. "Kak, kita balik, yuk?"

Julie begitu sangat ingin sekali ke pesta itu, ngotot harus segera masuk. Dan apa yang terjadi? Di dalam, tak ada satu pun yang mengenakan gaun mini. Semua serba tertutup, tapi tak meninggalkan kesan modern. Kesan glamour berbinar di ruang itu.

Mereka berdua mencari tempat yang sedikit ke arah dalam. Selama perjalanan dari arah pintu menuju ke ruang dalam, bisik-bisik tetangga mulai terlihat sinis. Desas-desusnya hinggap di ujung kerling mata Juliet.

Debaran jantungnya sudah bergemuruh sejak di halaman tadi. Gemuruhnya semakin mendesaknya untuk secepatnya duduk. Paha dan tengkuknya mulai terasa dingin oleh sentuhan air conditioner jelmaan air pegunungan yang berpindah ke ruang itu. Semilir nakalnya semakin menusuk kulit mulusnya.

Rasa empatik pun menjalar di relung sukma sang kakak. "Makanya, jadilah diri sendiri dan tidak memaksakan diri untuk jadi orang lain!" kata Julie.

"Tapi ini seleraku, Kak! Sekarang lagi trend... cantik lagi. Beberapa artis memakai ini." timpal Juliet.

pinterest.com/faburama
pinterest.com/faburama
"Gaun begitu kau bilang cantik? Et... Et... itu cocoknya ke Mall. Kau juga bukan artis! Dengan penampilan seperti ini, apa sekarang kamu bisa berjalan membusung dada? Tidak, kan? Sekarang kau membungkuk-bungkuk seperti sedang memberi hormat ala Jepang, ojigi. Karena apa? Karena ketidaknyamananmu, Et! Juliet adikku sayang..." Omelan Julie hampir terdengar tetamu sebelah.

"Hanya karena Aku salah menempatkan pakaian, momen yang seharusnya berbinar berubah menjadi momen yang meredupkan hati, menciutkan rasa, bahkan aku rasanya mati gaya deh, Kak! Maaf ya, Kak?" ucap Juliet sedih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun