terkulai ragaku                                                                                          Â
Barisan balok berantakan hampir menggila
Batang dan ranting merebah memelas hati, resah
Seperti membalak rentetan nasib, berarakan
Rinduku terkepung dalam kerontangnya belantara
Terciduk  hutanku
Terkulai rasaku
Floraku melunglai di antara hewan malam, keruh
Faunaku luntang-lantung layaknya ubur-ubur
Enggan menyerah namun mundur hingga tergusur sia-sia,
Rimbaku kini canggung melestarikan keajaibannya