Beberapa kali saya dibuat baper oleh drama Korea. Tapi baru kali ini susah move on karena musiknya. Sampai saya tulis khusus di artikel sebelumnya.Â
Film yang dirilis tahun 2018 ini menandai comeback nya Son Ye Jin, ke perfilman setelah vakum 5 tahun.
 Yoon Jin A (Son Ye Jin) adalah seorang perempuan berusia 30 an bahkan menjelang 40. Usia yang sangat matang bagi perempuan untuk menikah. Ia merupakan pengawas di sebuah kedai kopi waralaba, Coffee Bay.Â
Ibu Jin A termasuk tipologi orang tua yang konservatif dan terus mendesak Jin untuk segera menikah dengan pria yang sesuai kriterianya. Tidak peduli bahwa pria itu buruk sifatnya, seperti mantan Jin A yang obsesif dan cenderung melecehkan Jin A. Jin A adalah seorang perempuan yang tidak menyadari nilai dirinya hingga ia bertemu Seo Joon He.Â
Seo Joon Hee (Jung Hae In) adalah seorang pria berusia 20-an. Dia merupakan seorang animator video game dan piawai melukis. Dia merupakan adik Seo Kyung Seon, sahabat dekat Jin A yang sudah seperti saudara saking akrabnya.Â
Keduanya bertemu lagi sekembalinya Joon He dari kerja di Amerika.Â
Sebagai orang yang punya pengalaman global, Joon He tentu punya perspektif yang lebih liberal mengenai sebuah hubungan percintaan. Seperti, tidak mementingkan status sepanjang semua dijalani dengan profesional. Walaupun begitu dia masih memegang nilai timur pada situasi tertentu. Inilah yang membuatnya nampak lebih dewasa dibandingkan dengan umurnya. Kendatipun dia tidak mengenyam hidup di bawah asuhan orang tua.Â
Ayahnya meninggalkan kedua anaknya untuk menikah lagi dengan perempuan lain setelah menyelingkuhi ibunya yang meninggal saat ia masih kecil. Dalam tradisi Korea, saya kira demikian juga di Indonesia, situasi itu dianggap buruk dan tidak layak bagi seorang perfeksionis macam ibu Jin A.Â
Dibesarkan tanpa orang tua membuat joon he dan kakaknya, Seo Kyung Se saling mensupport.Â
Mereka mendapatkan figur pengganti dari pasangan orang tua Jin A.Â
Saking dekatnya mereka bahkan dianggap anak sendiri oleh orang tua Jin A.