Queen for Seven Days
Saeguk berikutnya yang saya tonton adalah drama era Joseon berjudul Queen for seven days.
Drama ini berlatar kisah nyata sejarah Joseon masa peralihan dari Raja ke 10, Yeon Sangun (Lee Yeon, diperankan oleh Lee Dong Gun) yang dikudeta oleh adik tirinya, Raja ke 11, Lee Yeok ( Jung Jon, diperankan Yeon Woo Jin).
Melihat titlenya, drama ini mestinya terfokus pada kehidupan tokoh perempuan, yakni Shin Chae Kyung (diperankan oleh Park Min Young) yang kelak dikenal dengan nama Ratu Dang Yeong, perempuan yang berperan penting dalam kehidupan dua raja tersebut.
Walaupun lintasan hidupnya di istana Joseon tidak lama,-- hanya tujuh hari bertahta di samping Raja, menjadi seorang Ratu--tapi episode Ratu Shin ini menguak sejarah Joseon di masa paling kelam saat dalam tiran pemerintahan Yeon Sang.
Shin sebenarnya bukan perempuan biasa. Dia adalah putri bangsawan. Ayahnya, Shin So Geun adalah pejabat tertinggi pemerintahan Raja Yeon Sang yang sangat loyal kepada raja, kendatipun sang raja bertindak lalim. Bahkan padanya.
Karena ramalan menyeramkan seorang dukun perempuan saat raja Seong Jong berkuasa, maka Shin Chae diasingkan oleh orang tuanya ke wilayah lain.
Ramalan itu menyebutkan akan adanya konflik saudara jika Shin Chae menikah dengan salah satu kerabat istana.
Sebagai abdi raja yang setia, Shin So Geun tidak ingin kerajaan menjadi terbelah karena putrinya.
Shin Chae harus dijauhkan dari istana dengan hanya ditemani oleh seorang pengasuh perempuan yang setia.
Shin Chae tumbuh di pengasingan sebagai anak perempuan pemberani yang ceria dan cenderung ceroboh. Dia tidak pernah memikirkan dampak sikapnya yang selalu ingin tahu. Sikapnya yang impulsif itu sering menempatkannya dalam situasi yang berbahaya dan kadang terjepit pada kondisi yang tidak menguntungkan. Dia orang yang sangat mengikuti kata hatinya.
Pada segmen masa kecil Shin Chae, karakter ini sangat menonjol hingga justru mempertemukannya kembali dengan Lee Yeok dan Lee Yeon pada peristiwa berbeda.
Beberapa kali ia harus berhadapan dengan maut karena kenaifan sikapnya tersebut.
Namun ia juga dikaruniai keberuntungan yang bisa menyelamatkan hidupnya. Seperti saat ia akan digantung di segmen akhir drama karena dituduh sebagai anak pengkhianat oleh para menteri, tiba-tiba datang raja terpilih, Lee Yeok yang juga suaminya, datang menyelamatkannya di menit terakhir.
Memang aneh, seorang raja harus tunduk pada menteri-menterinya, sehingga saat ratunya dieksekusi saja, dia tidak tahu. Gambaran ini nampak sekali di beberapa judul drama Joseon. Hal ini bisa dimengerti karena sejak era Taejo, raja Joseon pertama, peran raja digantikan para menteri untuk mengurangi otoritas raja. Aturan ini merupakan buah karya perdana menteri pertama, Jeng Do Jeon yang menjadi peletak dasar pemerintahan pada masa Taejo.
Walaupun beberapa kali upaya untuk mengembalikan kekuasaan monarki absolut dilakukan, seperti yang terjadi pada masa Raja Yi Bang-won, namun para menteri tetap kuat dan dominatif. Terkadang licik dan manipulatif.
Raja harus menguasai hukum pemerintahan dan Konfusianisme agar tidak dikendalikan dan bisa berargumentasi dengan baik saat berhadapan dengan para menterinya ini.
Ayah Lee Yeok dan Lee Yeon yakni Se Jong (Seong Jong) dikenal sebagai raja yang Agung karena keberhasilannya dalam memerintah Joseon. Beberapa kemajuan meningkat pesat. Salah satunya adalah penggunaan alfabet Korea, Hangeul. Penggunaan alfabet yang lebih simpel ini mendorong banyak orang untuk menguasai kemampuan menulis. Kehidupan sastra, pengetahuan alam, pertanian, pengobatan, meningkat pesat.
Tidak heran jika kelak banyak selebaran bermunculan saat rakyat mengajukan protes atas kebijakan raja Yeon.
Meskipun dianggap berhasil dalam memerintah, namun Se Jong gagal dalam menciptakan suksesi damai.
Hal ini disebabkan karena dia mewariskan konflik di antara 2 puteranya tersebut dengan menyimpan surat rahasia yang berkaitan dengan pewaris tahta. Sebagai anak tertua, Lee Yeon merasa berhak atas tahta. Namun rumor yang santer tentang pewaris yang ditunjuk oleh Se Jong adalah Lee Yeok, sangat mengganggunya. Dia lantas memburu surat rahasia itu untuk dimusnahkan agar tahta tetap jadi miliknya. Demi tahta Yeon berusaha membunuh adiknya sendiri, Yeok, yang sangat dibencinya. Dia juga membunuh orang yang dicurigai sebagai musuh dengan cara membabi buta. Sebagian karena alasan balas dendam atas pemakzulan ibu kandungnya dari kedudukan Ratu di masa lalu.
Fakta ini memang ditutup rapat oleh ayahnya. Ibunya mempunyai karakter pencemburu dan kejam, hingga Raja Seong Jon tidak mau membahasnya lagi.
Raja Lee Yeon yang dulu baik ini belakangan berubah menjadi monster yang mengerikan saat tahu riwayat pemakzulan ibunya.
Di pusaran konflik perebutan kekuasaan inilah Shin Chae Kyung hadir sebagai perempuan yang diperebutkan kakak beradik ini.
Sebenarnya Shin Chae sudah dijodohkan dengan Yeok sejak mereka masih kanak-kanak. Lee Yeon sendiri yang meminta langsung pada ayah Shin Chae yang justru galau memutuskan. Dia ingat ramalan itu.
Namun pertemuan tak sengaja dengan Shin Chae menyebabkan Yeon menyimpan perasaan mendalam padanya.
Dia cemburu pada adiknya yang dianggap beruntung karena ditunjuk ayahnya sebagai pewaris dan memiliki gadis idamannya sebagai istri. Kesumat di hati Yeon menyebabkan dia berkali-kali berusaha membunuh Yeok.