Sejak Jin mengambil masa cuti selama 6 bulan, CEO Wonderland diserahkan kepada Ryu. Ekspektasi Ryu sejak awal memang mengambil alih kursi pimpinan untuk selamanya. Sehingga selama ini ia berusaha menjatuhkan Jin  dengan cara membongkar penyakit Jin di hadapan para direksi.
Namun, Jin malah dengan ringan menyerahkan kursinya pada Ryu saat ia vakum untuk menyelesaikan beberapa masalahnya.
Ryu yang tak menyangka kejadian itu merasa tergagap mengambil peran. Bukannya berterima kasih pada Seo Jin, Ryu justru tak puas dan tak henti-henti melakukan aksi untuk menjatuhkan Jin. Dengan bekerja sama dengan wartawan ia berupaya membongkar skandal Jin dan Robin melalui jebakan-jebakannya.
Pada dasarnya Jin dan Robin tak keberatan untuk publish dengan identitasnya masing-masing. Dengan alasan yang berbeda tentu saja. Tapi Ha Na keberatan.
Terlalu banyak yang harus dikorbankan jika itu terjadi. Akhirnya, beberapa kali rencana wawancara berakhir dengan pembatalan. Kekhawatiran Ha Na ini sering dikonfirmasi Jin sebagai bentuk cinta Ha Na pada keduanya, walaupun Ha na terus menolak asumsi Jin ini.
Suatu saat, karena jebakan Ryu, Robin akhirnya tersangkut urusan polisi lalu lintas. Masalah muncul saat polisi menanyakan identitas Robin. Robin enggan mengakui diri sebagai Seo Jin.
Akhirnya Ha Na turun tangan memberikan jawaban. Dia menjelaskan bahwa Robin adalah nama pena Seo Jin yang punya profesi lain yakni sebagai penulis webtoon. Kreativitas ini muncul setelah Jin mengalami peristiwa traumatis di masa kecilnya. Koran ramai memberitakan hingga jadi trending.
Kesalahan kecil ini justru disukai para direksi wonderland. Mereka menginginkan berita itu sebagai publikasi untuk wonderland. Direktur mereka ternyata juga penulis webtoon yang berprestasi!
Wonderland pun dihiasi gambar-gambar kartun ala Disneyland. Tak lama dia jadi tempat wisata anak terbaik ke 4 di dunia. Ini berkat Robin.
Ryu yang gagal akhirnya marah-marah.
Karena jati diri Jin dan Robin sudah terbuka dan dianggap satu, maka mereka berdua harus saling tahu pengalaman dan keadaan diri masing-masing. Kwoon dan Ha Na membantu mensuplai memori mereka secara bergantian.
Untuk sesaat kehidupan mereka normal kembali. Robin dan Ha Na sering menghabiskan waktu berdua.
Robin pun mengambil tawaran untuk mengisi radio. Berkat tangan dingin Robin, tak lama, rating radio tersebut pun naik.
Puncaknya adalah saat Robin naik panggung untuk menerima penghargaan sebagai penulis webtoon terbaik. Ia didampingi Ha Na yang sama-sama gugup menghadapi para fans dan penonton. Tapi mereka berdua saling menguatkan dan bisa melewati acara dengan sangat baik. Itulah momen terbaik Robin yang tidak terlupakan. Dirinya yang eksis sebagai Robin.
Seiring berjalannya waktu, ingatan Robin mendadak sering hilang. Ia tak lagi bisa mengingat momen-momen tertentu dalam hidupnya. Sebaliknya, Seo Jin malah mendapatkan gambaran saat ia menjadi Robin. Rembesan memori ini menguatkan eksistensi Jin dan melemahkan Robin.
Robin sangat terpukul dan mengurung diri. Hingga suatu malam ia hilang. Padahal saat itu ia harus mengisi acara radio. Mau tidak mau akhirnya Seo Jin menggantikan perannya tanpa seorang pun tahu kecuali sekretaris Kwoon. Jin juga baru tahu kalau malam itu, Robin dan para kru sirkus menyiapkan pesta kejutan untuk ultah Ha Na.
Soe Jin hanya bisa mengucapkan selamat dan perasaan cinta pada Ha Na, tanpa memberi kado. Itu adalah wilayah Robin. Dia tidak mau mendahului nya. Untung tidak ada yang curiga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H