(Lala)
Saat Kembang butuh bahu tuk bersandar,
Sedang dirimu tak di sana,
apa salah jika sedikit memberi ruang untuk kepenatannya...
(Rey)
Oh lagi dan lagi... Diriku terluka... Lara hati datang lagi... Lagi dan lagi....
kau tau kembang mudah layu tanpa kesejukan..
tanpa hembusan angin musim...
terlalu amat disayangkan jika di depan mata tak terlindung...
YA... Kini Ia berduri... Menusuk-nusuk relung hati.. lagi dan lagi.... Ku rasakan lara hati...
(Ningwang)
Bahu itu, sungguh menawarkan teduh.. tak ada niat memadu, hanya ingin mengadu tentang hati yang sendu
Jika senangnya adalah bahagiamu....
lalu mengapa ada lara pada senyumnya
yang membuat cemburu sang waktu...
diri hanya berada disaat dan waktu yang tepat..
Pesona pada mata itu serupa madu, Kembang mana yang tak terpukau pada indah kilaunya Maafkan Kembang yang terlarut dalam syahdu... Hati ini, siapa yang tahu....
cinta... cinta... cinta... misterimu sungguh sulit aku sibak... ketika ku mendekati.. Kau menjauh meninggalkanku sendiri... dan ketika ku jauh... kau membawa luka yang pedih... cinta... cinta... cinta... misterimu sungguh terlalu sulit aku sibak... oh Tuhan....
aku tak meminta senyum renyah itu...
namun lelaki tegarpun tak kuasa menanggung sepi...
walau diri coba memasung...
dahaga kalbu mengemis pinta pada batin...
dan aku tunduk pada gilasannya...
sebab kelopaknya cukup indah untuk ku tolak...Kawan
aku ikhlaskan dia bersanding dibahumu.. aku ikhlaskan kau nikmati kelopaknya... aku tak ingin lagi... SUNGGUH ! ku tak ingin lagi... Ketika duri itu menjadi lara hati Ku putuskan untuk pergi....
Bukan ingin menebar jala cinta Bukan ingin dirindu dimana-mana Namun manjaku memang apa adanya
DAn kau berikan keindahanmu... untuk orang yang melihatmu... dan kau hanya berikan aku... duri-durimu.... sakit, menancap dalam palung hati....
Tlah kuikuti hatimu kemana kau pergi Masih kurindukan origami-origami Namun kau tak lagi meramaikan sepi.. Semedi dalam sendiri Adalah kau yang mencipta duri-duri
jika waktu bisa diputar....
jika rembulan tak terhalang kabut malam....
jika bintang tak pernah terlihat cemerlang....
bagaimana harus kusalahkan pandanganku...
9 Februari 2011
22:23 WIB
Note: Komentar dirangkai dalam syair/puisi/pantun please... hehe
menegakkan kembali RANGKAT=meRANGkai KATa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H