Mohon tunggu...
Tri Setianingsih
Tri Setianingsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa yang sedang mengenyam pendidikan profesi guru di salah satu Universitas di Malang. Saya memiliki minat di bidang pengajaran. Saya bermimpi untuk menjadi seorang guru profesional yang senantiasa mau menjadi pembelajar seumur hidup.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesesuaian Asesmen dengan Perkembangan, Lingkungan, dan Kemampuan Peserta Didik

20 Februari 2024   10:51 Diperbarui: 20 Februari 2024   10:53 2846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berikut merupakan hasil analisis keterkaitan asesmen dengan perkembangan, lingkungan, dan kemampuan peserta didik:

- Bagian mana dalam asesmen tersebut yang menunjukkan kesesuaian dengan tahapan perkembangan peserta didik? 

Modul ajar ini digunakan untuk peserta didik fase D kelas VIII. Tahap perkembangan kognitif menurut Piaget usia anak 11-15 tahun merupakan pada tahap operasional, yaitu peserta didik mulai berpikir secara abstrak, logis, dan belajar untuk merencanakan sesuatu (hipotesis) (Marinda, 2020). Kemudian, pada kegiatan pembelajaran di modul ajar asesmennya berfokus pada pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Pada aspek pengetahuan peserta didik melaksanakan kegiatan untuk dapat berpikir kritis, memecahkan masalah, kreatif, dan logis. Selanjutnya pada aspek sikap asesmen yang dinilai adalah sikap sosial, mandiri, dan tanggung jawab. Sementera pada aspek keterampilan yang dinilai yaitu keaktifan. Sehingga hal ini sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik yang mulai mengembangkan keterampilan fisik. Dalam asesmen yang digunakan menunjukan kesesuaian dengan tahap perkembangan usia 11-15 tahun dengan kegiatan asesmen kerja kelompok dan mempresentasikan hasil kerja kelompok. Pada asesmen di modul ajar kegiatan yang diberikan berupa menganalisis bangun ruang prisma, menganalisis bagaimana bentuk jaring-jaring bangun prisma, serta menyimpulkan dan menyampaikan hasil kesimpulannya dengan menggunakan bahasa yang baik.

- Bagian mana dalam asesmen tersebut yang menunjukkan kesesuaian dengan perlunya mempertimbangkan aspek lingkungan budaya dan karakteristik peserta didik? 

Vygotsky mengatakan bahwa untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna, maka pembelajaran tersebut perlu untuk dirancang dan dikembangkan dengan berpijak pada kondisi peserta didik sebagai subjek belajar, serta berpijak pada komunitas sosial-kultural tempat tinggal peserta didik (Septianti & Afiani, 2020). Dalam modul ajar asesmen yang digunakan menunjukan terdapat penilaian kerja kelompok, hal tersebut bertujuan untuk dapat meningkatkan rasa gotong royong antar sesama teman tanpa memandang kepribadian. Gotong royong selain bentuk implementasi P5, namun juga termasuk dari lingkungan kebiasaan atau budaya peserta didik. Sehingga asesmen yang digunakan sudah sesuai dengan lingkungan budaya peserta didik, dengan bentuk kegiatan yang dinilai adalah kerja kelompok.

- Bagian mana dalam asesmen tersebut yang menunjukkan kesesuaian dengan kemampuan peserta didik?

Dalam modul ajar, asesmen yang menunjukan kesesuaian dengan kemampuan peserta didik terdapat pada penilaian proyek. Hal tersebut bertujuan untuk mengasah kreativitas peserta didik sesuai dengan kemampuannya dalam membuat suatu proyek/produk. Peserta didik dalam tiap-tiap kelompok diberikan 4 jenis prisma (segitiga, segi empat, segi lima, dan segi enam), selanjutnya tiap-tiap kelompok diberikan kebebasan untuk membuat jaring-jaring prisma dengan pola irisan yang berbeda. (Menggunting/ mengiris beberapa rusuk (tidak boleh terputus) pada bangun prisma yang telah dibuat, sehingga apabila dibuka dan direbahkan pada bidang datar akan membentuk bangun datar.

- Bagian mana dari asesmen tersebut yang menunjukkan kesesuaian bahwa sudah memberikan ruang bagi peserta didik untuk memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran mereka?

Umpan balik merupakan informasi yang diberikan kepada individu atas aksi atau aktivitasnya yang berbentuk skor dari suatu hasil ujian, komentar dalam tugas, dan jawaban atas pertanyaan (Sofyatiningrum, et al., 2020). Sebagai umpan balik terhadap proses pembelajaran, di dalam modul guru memberikan kesempatan kepada peserta didik (masing-masing kelompok) untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Selain itu, guru juga  memberikan asesmen formatif yaitu berupa form yang berisi refleksi pembelajaran peserta didik dan pemberian tugas individu berupa tes tulis.

- Jika Anda menjadi guru di kelas tersebut, hal apa yang ingin Anda tingkatkan untuk lebih memaksimalkan efektivitas asesmen dengan memperhatikan tahapan perkembangan peserta didik, lingkungan budaya dan karakter peserta didik, serta kemampuan peserta didik?

Hal yang perlu ditingkatkan untuk lebih memaksimalkan efektivitas asesmen dengan memperhatikan kemampuan peserta didik yaitu tindak lanjut pada asesmen formatif. Setelah peserta didik menyelesaikan tugas individu dan guru telah melaksanakan observasi, guru menilai sejauh mana peserta didik mampu memenuhi indikator ketercapaian tujuan pembelajaran. Jika peserta didik dapat memenuhi ketercapaian tujuan pembelajaran dengan baik (Berkembang Sangat Baik), maka ditindaklanjuti dengan memberikan pengayaan. Sedangkan peserta didik yang belum memenuhi ketercapaian tujuan pembelajaran (Belum atau Mulai Berkembang), tindak lanjutnya berupa umpan balik dengan remedial dan guru memberikan masukan dan lembar kerja yang dapat dikerjakan oleh peserta didik dengan bimbingan guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun