Mohon tunggu...
Ningrum Wahyu Ramadhan
Ningrum Wahyu Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Bimbingan dan Penyuluhan Islam angkatan 2023 UIN Walisongo Semarang

Mahasiswi Bimbingan Penyuluhan Islam angkatan 2023, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Walisono Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyikapi Tantangan Dakwah di Era Digital

31 Mei 2024   01:50 Diperbarui: 31 Mei 2024   02:00 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Para da'i dalam melakukan dakwah nya harus bisa melakukan pendekatan yang bersifat kontekstual seperti, memahami kondisi sosial, budaya, dan psikologis masyarakat. Pesan dakwah perlu disampaikan dengan cara yang relevan dan mudah dipahami oleh para mad'u ataupun audiens.

5. Menjaga Etika dan Moral.

Dalam berdakwah, etika dan moral harus tetap dijaga karena, penyampaian pesan yang santun, menghormati perbedaan, dan tidak memprovokasi adalah prinsip dasar yang harus dipegang oleh para da'i saat akan menyebarkan dakwah nya di media sosial. 

6. Menghindari Sensasionalisme.

Di era digital ini, godaan untuk menunjukan esensi sensasionalisme demi menarik perhatian sangat besar. Namun, dalam dakwah itu kejujuran dan ketepatan informasi harus menjadi prioritas utama. Penggunaan judul atau konten yang sensasional untuk menarik para mad'u dapat merusak kredibilitas dan mengurangi nilai dakwah itu sendiri. Para da'i harus bisa fokus pada penyampaian pesan yang mendidik dan membangun, daripada hanya sekedar mengejar sebuah popularitas saja.

Dalam menyikapi tantangan dakwah di era digital ini bisa dikaitkan dengan teori motivasi yang menggunakan teori menurut McClelland. Teori motivasi tersebut mengatakan bahwa seorang individu bisa mempunyai motivasi bila dirinya memang keinginan untuk berprestasi. Adapun kebutuhan dalam teori tersebut yaitu:

1. Prestasi

Da'i yang memiliki kebutuhan prestasi tinggi maka akan termotivasi untuk mencari cara-cara baru yang inovatif dalam menyebarkan dakwah di era digital. Para da'i akan berusaha mencari audiens yang lebih luas melalui media sosial, blog, podcast, atau video YouTube. Da'i juga akan mencari feedback dari mad'u (audiens) untuk terus memperbaiki metode dan isi dakwah mereka, sehingga pesan yang disampaikan lebih efektif dan relevan.

2. Afiliasi (diakui)

Da'i dengan kebutuhan afiliasi nya akan fokus untuk membangun komunitas yang harmonis di antara para mad'u. Para da'i akan memanfaatkan platform digital untuk menciptakan ruang diskusi yang mendukung, seperti grup media sosial atau forum online. Dengan adanya rasa kebersamaan, maka akan membuat para da'i dan mad'u merasa menjadi bagian dari komunitas yang lebih besar.

3. Kebutuhan kekuasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun