Mohon tunggu...
Ningkene Bae
Ningkene Bae Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Cari Jodoh apa Cari Warisan?

14 Desember 2016   00:36 Diperbarui: 14 Desember 2016   00:49 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Terlepas dari siapa yang menentukan jodoh, seperti yang pernah di sampaikan di artikel sebelumnya, Jomblo?, Jodohnya Siapa?. Kita sebagai manusia yang jomblo hanya bisa terima nasib, "jomblo nih ye". Tidak lupa menggosok gigi dan berdoa sambil terus berusaha untuk menemukan pasangan ehm ehm nanti.

Saat ini banyak sekali wadah di dunia maya yang bisa di manfaatkan untuk mencari pasangan hidup, mulai dari sosmed, forum jodoh, situs-situs yang berkategori biro jodoh. Mulai dari yang gratis sampai yang berbayar untuk menjadi anggotan-nya. Berbayar? Iya antara 100ribu sampai 500ribu-an. Yah luh modal dong Man, Eh piring sambel, bukanya begitu, modalnya mending dibuat modal pdkt pas dapat kenalan nanti, lagian apa semua anggotanya benar-benar yang real?, apalagi yang profilnya hampir sempurna dan berfoto menarik, bisa-bisaan adminya saja kali biar nanti banyak yang gabung. Kalaupun benar, belum tentu juga gue dapat dari situ. "Namanya juga usaha Man". "Nih gue lagi usaha, usaha nyari info yang gratis, eheh (senyum-senyum kucing)".

Banyak juga aplikasi chating yang sudah bertebaran. Sering kali digunakan sebagai ajang promosi atau pencarian seorang kekasih. Mau tau aplikasi apa aja yang biasa digunakan para jones meles? 

Sambil iseng-iseng belum tentu dapat hadiah, Kardiman sudah bergabung dan coba buka grup di salah satu sosmed yang judulnya Kumpulan Gadis Janda Bujang Duda Cari jodoh. Ada satu status dari cewe manis (menurut foto profilnya), ngomong-ngomong foto profil ada juga loh Ciri-Ciri Foto Profil Palsu di Sosmed.

Oh ya, cewek manis itu menulis "Sore Semuanya, aku Cinta, umur 23, khusus pria tampan dan mapan ya, yang belum mapan lewat aja deh, mmuaaach". Ett dah nih bocah cari jodoh apa cari warisan?, tentu saja ada beberapa yang berkomentar:

-Dari cowok: Kalau gue mapan, gue akan cari yang lebih dari luh, situ oke?

-Dari cowok: Tampan mapan kalau ga bisa di ranjang, gimana?

-Dari cewek: Bagi w yang penting ga nyakitin, masalah ekonomi kan bisa di cari bareng-bareng (nice info sis).

-Dari cowok: Materi memang butuh, apa mapan syarat mutlak?

-Dari yang bikin status: Suka-suka gue dong, yang ga mapan minggir deh

-Dari cowok: Aku mapan, jadi yang ke enam, mau?

-Dari cowok: Manis, sini Aku telp, Aku masuk tuh kriterianya.

-Dari cowok: Gue tampan belum mapan, gimana?

-Dari cowok: Minta nope/pin nya dong, gue tampan dan mapan ga abis 4 turunan.

-Dari cowok: Yang mapan harusnya dapat perawan, kamu?

-dan banyak lagi komentar yang lainya.

Ayoh ngaku serig kan lihat status cewek seperti diatas tadi?.

Bukan hanya di online, di kehidupan nyatapun sepertinya syarat untuk mendapatkan jodoh semakin tinggi, tanpa di pungkiri, materi adalah sesuatu yang penting untuk memulai kehidupan bersama, apalagi nyewa dangdut, biaya nikah itu mahal bo. Tapi alangkah baiknya tidak hanya mengutamakan harta semata, masih ada cinta dan kesetiaan, ya elah gaya luh Man, emang mau di kasih makan apaan tuh bini luh?, eh gorengan layu, kan udah gue bilang tadi, materi juga penting, gue juga ga mungkin lah nikah kalau belum siap secara materi, jasmani, dan rohani, gue juga tahu kok kewajiban seorang suami untuk nafkahi keluarganya, ga musti harus nunggu punya gedung dan alphard dulu dong baru gue nikah, kalau sama-sama merintis dari bawah, bukanya lebih romantis?. Emangnya luh mau ditinggalin bini luh, pas mapan luh cuman jadi selembar papan? Makan tuh nikah karena mapan. Banyak tuh kasus perceraian dari orang-orang mapan yang katanya berpendidikan.

Tanpa adanya bukti, mungkin sudah sering kita jumpai syarat-syarat beberapa wanita yang sedang cari jodoh di online maupun offline.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun