Mohon tunggu...
Ning Joy
Ning Joy Mohon Tunggu... -

Perempuan, isteri dan ibu seorang putra terbaik...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kamu.....

1 Maret 2012   02:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:42 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bagiku.......kamu itu.......

Sudah mati......

Buatku.....kamu adalah.....

Sosok arwah yang gentayangan

Seperti setan yang mengganggu.....

Namun kafilah akan berlalu

Kau selalu memandang sebelah mata

Seperti penglihatanmu yang sebenarnya

Selalu menganggap orang lain iri

Padahal untuk menutupi diri

Menganggap orang lain picik

Hanya untuk menyusun cara licik

Menyebar fitnah, seolah kau tiada salah

Memalingkan muka, padahal dengan lirikan sebelahmu selalu mengikuti

Pecahkah cermin dikamarmu, sehingga tiada pernah engkau berbenah

Duhai.....apakah engkau pernah berpikir

Tak akan pernah aku mampir

Karena aku akan tetap tegar berdiri....berjalan lurus kedepan.....

Untuk sebuah pengakuan......takkan lagi aku menunggu.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun