Mohon tunggu...
Ning Ayu
Ning Ayu Mohon Tunggu... Guru - Pengawas SMP Kabupaten Bogor

Ning Ayu alias Taty Rahayu, Pengawas SMP Kabupaten Bogor

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sketsa Cinta Biru

1 Maret 2017   16:51 Diperbarui: 2 Maret 2017   02:00 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Tito tak menjawabnya, hanya matanya yang menatap pada Hendra, memberi isyarat agar diam. Sesekali matanya menatapku sehingga membuatku salah tingkah karena diperhatikan olehnya. Materi yang disampaikan oleh narasumber tak sepenuhnya dapat kuserap, hingga akhirnya materi selesai, dan sepertinya waktu berjalan sangat cepat. Satu persatu peserta meninggalkan ruangan, namun aku dan Tito masih belum juga beranjak dari duduknya.

“Laras, setelah makan malam ku tunggu kau di Lobi ya? Aku ingin berbagi cerita denganmu dan aku juga ingin mendengar tentang ceritamu”, katanya sambil memegang bahuku dan berdiri dari duduknya.

“Ok, jawabku singkat.

“Laras, kau pasti tak pernah mengingatku atau mungkin sudah lupa padaku?”

“Kau yakin dengan kata-katamu?’ jawabku sambil beranjak dari tempat dudukku dan berdiri disampingnya.

“Menurutmu?”

“Kau mungkin tak percaya, kalau aku waktu itu sangat menunggu, ku coba berkirim surat padamu, tapi tak ada balasan darimu”.

“Saat ke Jogya aku anjangsana ke ibu kostmu mas, dan kutanyakan dirimu. Namun katanya kau sudah pindah kost”.

“Mengapa kau tak mencariku di kampus?, dan surat itu tak pernah kuterima” sahutnya membela luapan perasaannya yang terluka.

“Sudah, aku mencarimu ke kampus, bahkan ku titipkan alamat rumahku. Kutunggu tak jua kau datang atau mungkin itu takdir kita? Dan setelah 27 tahun ternyata Allah mempertemukan kita, meski dalam orbit yang berbeda.

Kami diam, Ia memegang bahuku, “maafkan aku Laras, aku tak pernah punya keberanian untuk menjemputmu, karena tak ada yang bisa dibanggakan dariku”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun