Ketiga, yaitu di bidang politik. Kiprah beliau dalam bidang ini ditandai  dengan berdirinya wadah  federasi umat Islam Indonesia yang diprakarsai oleh sejumlah tokoh Indonesia yang kemudian lahirlah Majlis Islam A’la Indonesia (MIAI) yang menghimpun banyak partai, organisasi dan perkumpulan Islam dalam berbagai aliran.Â
Baca juga : Pendidikan: Filsafat dan Radikalisme
Lembaga ini menjadi Masyumi yang didirikan tanggal 7 November 1945, yang kemudian menjadi partai aspirasi seluruh umat Islam. Perjuangan beliau dimulai dari perlawannya terhadap penjajahan Belanda.Â
Beliau sering berulang kali mengeluarkan fatwa-fatwa yang sering menggemparkan pemerintah Hindia Belanda. Misalnya, ia mengharamkan  donor darah orang Islam dalam mmbantu peperangan Belanda dengan Jepang.Â
Pada masa pendudukan Jepang, KH. Hasyim Asy’ari  memimpin MIAI (Maslim IslamAla Indoesia). Demikian pula dalam gerakan pemuda, seperti Hizbullah, Sabillah dan Masyumi, bahkan yang terakhir beliau menjadi ketua, membuat beliau dikenal sebagai kyai yang dikenal oleh banyak kalangan.
Keempat, dalam pendidikan, perjuangan beliau diawali dengan mendirikan pesantren Tebuireng, daerah terpencil dan masih dipenuhi kemaksiatan.Â
Tepatnya tanggal 12 Rabiul Awwal 1317 H atau tahun 1899 M, pesantren Terbuireng berdiri dengan murid pertama sebanyak 28 orang. Berkat kegigihan beliau pesantren Tebuireng terus tumbuh dan berkembag serta menjadi innovator dan agen social perubahan masyarakat Islam traditional di tanag tersebut.
2. Karya-karya KH. Hasyim Asy’ari
KH. Hasyim Asy’ari termasuk seorang penulis yang produktif. Sebagian besar ia menulis dalam Bahasa Arab dalam berbagai bidang ilmu seperti tasawuf, fikih dan hadis.Â
Sampai sekarang sebagian kitab ini masih dipelajari di berbagai peantren. Mengenai karya Hasyim di peroleh dari dokumentasi Ishomuddin Hadziq yang diberi nama Irsyadus Sari.Â
Hasyim Asy’ari merupakan seorang ulama dan pemikir Islam yang begitu tajam pengamatannya dalam memahami kondisi masyarakat, hal ini terbukti dari berbagai karya yang tidak sedikit diberikan kepada masyarakat. Dengan harapan masyarakat tidak terlepas dari nilai-nilai Islam  dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup yang semakin rumit.