Untuk mengetahui buktinya dapat dilihat dari beberapa alinea berikut.Â
1) Dalam diriku mengalir sungai panjangÂ
Jika dilihat dengan logika tentu saja di dalam tubuh manusia tidak mungkin ada yang namanya sungai. Pada alinea tersebut memiliki maksud bahwa dalam tubuh manusia memiliki aliran pembuluh darah yang panjang.Â
Penyair cenderung melebih-lebihkan dengan menggunakan kata "sungai" karena sungai itu sendiri juga memiliki aliran yang panjang.Â
2) Dalam diriku menggenang telaga darah
Sama seperti yang sebelumnya bahwasanya tubuh manusia tidak memiliki telaga. Jika pada umumnya telaga adalah suatu tempat tampungan air, maka telaga yang dimaksud di sini yaitu tubuh manusia sebagai tempat tampungan darah.Â
3) Dalam diriku meriak gelombang sukmaÂ
Kata "meriak" itu sendiri memiliki makna bergerak. Tentu saja dalam tubuh manusia tidak memiliki gelombang. Alinea tersebut menjelaskan bahwa dalam tubuhnya memiliki jiwa yang bergejolak atau meluap-luap.Â
Penyair menggunakan kata "gelombang" dikarenakan jika ada gelombang pada air maka semua bagian air akan ikut bergerak.Â
Dari contoh di atas terbukti bahwa satu puisi bisa memiliki lebih dari satu majas yang sama atau berbeda. Sebelum kita melakukan analis seperti contoh di atas tentunya kuta juga harus mengerti dan paham akan pengertian macam-macam majas. Dengan begitu akan memudahkan kita untuk melakukan analis ke tahap selanjutnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H