Konteks memiliki peran penting dalam kehidupan karena tanpa kita sadari bahwasanya konteks itu sendiri sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.Â
Biasanya konteks digunakan dalam lingkup pembicaraan dalam bentuk percakapan dan lain sebagainya.Â
Bentuk penerapan dari konteks pada lingkup pembicaraan umumnya sering digunakan untuk membicarakan mengenai suatu topik.Â
Selain dalam pembicaraan, konteks ternyata juga sering muncul pada berbagai media. Sebagai contoh pada buku maupun tulisan yang ada di sosial media.Â
Untuk menghasilkan konteks yang baik dan benar, maka kita juga harus paham bagaimana menyampaikan konteks dengan baik dan benar. Sehingga konteks tersebut dapat dipahami oleh kedua pihak (pendengar dan petutur).Â
Karena tujuan utama dari konteks adalah untuk memberikan informasi atau pengetahuan kepada pendengar. Apabila pendengar tidak dapat mengerti konteks yang dibicarakan maka sangat memungkinkan akan terjadi sebuah kesalahpahaman.Â
Konteks yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari juga memiliki berbagai macam jenis. Untuk memahami bagaimana penggunaan konteks yang baik dan benar, berikut akan dijabarkan dua jenis konteks yang sangat berbeda dan berpengaruh besar pada penggunaannya.Â
1) Konteks LinguistikÂ
Konteks linguistik merupakan suatu konteks yang paling sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari khususnya pada lingkup percakapan.Â
Konteks linguistik itu sendiri berkaitan dengan konteks bahasa yang mengacu pada suatu makna yang sama. Biasanya konteks linguistik ini sering ditemukan pada awal kalimat di sebuah percakapan.Â
Contohnya pada kalimat "Kuinjak badannya dengan keras"Â
Untuk memahami kalimat tersebut diperlukan konteks yang jelas. Konteks pada kalimat tersebut merupakan petutur yang bercerita jika ia menginjak seekor semut.Â
Petutur tersebut menjawab seperti itu karena sebelumnya pendengar bertanya "Apa yang kau lakukan terhadap semut itu?"Â
Tanpa adanya konteks linguistik yang jelas, maka kalimat tersebut sangat mungkin ditafsirkan dengan hal yang berbeda.Â
Seperti pada kata "badannya" yang bisa saja ditafsirkan sebagai badan manusia sehingga petutur dianggap telah melakukan kekerasan pada orang lain.Â
2) Konteks EkstralinguistikÂ
Berbeda dengan konteks linguistik, konteks ekstralinguistik tidak berkaitan dengan ranah bahasa.Â
Konteks ekstralinguistik lebih mengacu pada faktor-faktor di luar bahasa itu sendiri yang mempengaruhi penafsiran dan makna yang di ujarkan.Â
Namun, tidak berbeda pula dengan konteks linguistik, konteks ini juga sering kita gunakan dalam sebuah percakapan.Â
Contohnya pada kalimat "Ingat itu" dan "INGAT ITU!"Â
Meskipun kalimatnya sama, namun kedua kalimat tersebut tentu diucapkan dengan cara yang berbeda. Pada contoh kalimat yang pertama dapat diucapkan dengan nada yang tenang sehingga menggambarkan konteks suasana yang santai.Â
Sedangkan pada contoh kalimat kedua diucapkan dengan nada yang tinggi sehingga menggambarkan konteks suasana yang tegang dan penuh amarah.Â
Melalui beberapa contoh di atas, penggunaan konteks memanglah sangat penting untuk kita pelajari. Karena konteks yang kita ucapkan dapat menggambarkan suatu keadaan, kejadian, dan informasi yang diterima oleh pendengar.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H