Mohon tunggu...
Ninditha Nur aisyah
Ninditha Nur aisyah Mohon Tunggu... Lainnya - Dulunya mahasiswa

dibuat sama mahasiswi semester 5 yang belum dapat apa-apa dan saat ini sedang kuliah daring karena corona!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Lebih Jauh Etika Bisnis Islam

21 Januari 2021   18:00 Diperbarui: 21 Januari 2021   18:06 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh https://pixabay.com/id/users/nattanan

            Istilah etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos, yang dalam bentuk jamaknya (to etha) berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam hal ini etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan segala kebiasaan hidup yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang lain dari satu generasi ke generasi lain (Arijanto,2011).

Lantas, apa perbedaan etika dan norma? Norma adalah suatu pranata dan nilai mengenai baik dan buruk, sedangkan etika adalah refleksi kritis dan penjelasan rasional mengapa sesuatu itu baik dan buruk. Melakukan tindakan penipuan terhadap orang lain adalah buruk. Hal Ini berada pada tataran moral, sedangkan kajian kritis dan rasional mengapa menipu itu buruk dan apa alasan pikirannya merupakan ranah etika. Dalam pemikiran Islam etika lebih dipahami sebagai akhlak atau adab yang bertujuan untuk mendidik moralitas manusia.

            Sedangkan untuk kata bisnis sendiri berasal dari bahasa Inggris bussiness, yang dibentuk dari kata sifat busy yang artinya kesibukan. Nah, kesibukan di sini apa sih? Ya, tentu saja kesibukan dalam hal aktivitas ekonomi yang meliputi kegiatan produksi, konsumsi, distribusi, investasi dan lain sebagainya baik dalam bentuk barang maupun jasa.

            Dari pengertian di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa etika bisnis Islam adalah  kebiasaan atau budaya moral yang berhubungan dengan bisnis, saling menguntungkan satu sama lain sesuai dengan ajaran Islam.

            Lalu apa sih perbedaan etika bisnis dengan etika bisnis Islam?

Dikutip dari jurnal kajian hukum dan sosial, karya Khusniati Rofiah dengan judul Urgensi Etika di dalam sistem bisnis islam mengatakan bahwa: Etika bisnis dan etika bisnis Islam merupakan hal yang sama. Mempelajari tentang baik/buruk/, benar/salah, dan sebagainya dalam dunia bisnis berdasarkan kepada prinsip-prinsip moralitas. Namun yang berbeda di sini hanyalah pada susunan adjective di atas, mengenai etika bisnis yang ditambah dengan halal dan haram.

            Rangkaian bisnis Islam hampir sama dengan sistem konvensional, namun masih ada beberapa perbedaan terutama pada karakteristik bisnisnya, antara lain sebagai berikut:

1. Asas. Pada bisnis Islam memiliki asas berupa aqidah Islam (nilai-nilai transedental) sedangkan pada bisnis non Islam memiliki asas sekulerisme (nilai-nilai materialisme).

2. Motivasi. Bisnis Islam memiliki motivasi dunia-akhirat, sedangkan bisnis non Islam berpacu pada dunia saja,

3. Etos kerja. Pada bisnis Islam, etos kerja sangat tinggi, karena bisnis merupakan bagian dari ibadah. Sedangkan pada bisnis non islam walaupun etos kerja juga tinggi namun bisnis ini dianggap sebagai kebutuhan duniawi saja.

4. Sikap mental. Bisnis Islam memiliki sikap mental yang maju dan produktif, konekwensi keimanan, dan manifestasi kemusliman. Sedangkan sikap mental yang ada pada bisnis non Islam maju dan produktif sekaligus konsumtif, konsekwensi atualisasi diri.

5. Keahlian. Bisnis Islam memiliki keahlian yang cakap dan ahli di bidangnya, konsekuensi dari seorang muslim. Sedangkan pada bisnis non Islam memiliki keahlian yang cakap dan ahli di bidangnya namun konsekuensi dari motivasi reward dan punishment.

6. Amanah. Bisnis Islam tentu saja sangat mengedepankan masalah ini. Terpercaya, bertanggung jawab. Selain itu tujuan dari bisnis Islam tidak menghalalkan segala cara. Sedangkan bisnis non Islam tergantung kemauan individu (pemilik capital), dan tujuannya menghalalkan segala cara.

Sesuai dengan pengertiannya, etika bisnis Islam ini benar-benar mengutamakan nilai-nilai Islam berdasarkan dari Al-Quran dan Hadis. Maka dengan demikian, kita juga harus mengetahui apa saja yang menjadi  aturan tentang aktivitas bisnis ini. Berikut adalah aturan dari aktivitas bisnis dalam etika bisnis Islam:

  • Pebisnis harus jujur
  • Amanah
  • Adil
  • Tidak ada rekayasa penawaran dan rekayasa permintaan
  • Berprinsip pada kerelaan antara kedua belah pihak
  •  Pertanggung jawaban
  •  Toleransi dan keramahtamahan
  • Keterbukaan dan kebebasan.
  • Menolong atau memberi manfaat kepada orang lain,
  • Tidak menjelekkan bisnis orang lain
  • Tidak menimbun barang
  •  Tidak melakukan monopoli
  •  Menjual hanya komoditas bisnis yang halal bukan barang yang haram
  • Terbebas dari unsur riba
  • Selalu membayar upah sebelum keringat karyawan.

Adapun prinsip bisnis Islami menurut Imam Gozali yang dikutip dalam Amalia (2014), sebagai berikut:

1. Meminimalisir keuntungan bagi orang yang memerlukan, bila perlu tanpa keuntungan.

2. Membeli barang dengan harga sewajarnya dan dilebihkan jika membeli barang dari orang miskin,

3. Tidak memberatkan dan memperpanjang masa utang jika ada yang tidak mampu membayar, bahkan bila perlu dibebaskan.

4. Bagi mereka yang sudah membeli, tidak puas dan ingin mengembalikannya, maka harus diterima kembali.

5. Membayar hutang lebih cepat bagi pengutang.

6. Tidak memaksa pembayaran bagi pembeli yang belum mampu jika penjualan dilakukan dengan kredit.

Terakhir, kenapa kita harus mengetahui etika bisnis Islam? Apa urgensi etika bisnis Islam saat ini? Nah, manfaat bagi sebuah perusahaan menerapkan etika bisnis Islam ini adalah: perusahaan tersebut main akuntabel dan dipercaya di mata konsumen, perusahaan dapat memaksimalkan keuntungan yang mereka per oleh, internal perusahaan akan menjadi lebih sehat karena semua SDM diperlakukan sesuai aturan dan norma yang berlaku. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan etika bisnis Islam ini sebuah perusahaan sudah menerapkan Good Corporate Governance (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik. Hal ini dikarenakan, bila kita menerapkan etika bisnis Islam di perusahaan kita, maka kita tidak hanya menjaga hubungan kepada sesama manusia, namun juga kita menjaga hubungan kepada Allah SWT. Sehingga, dampak dari penerapan etika bisnis Islam ini adalah usaha kita akan semakin lebih baik dan penuh keberkahan.

Kesimpulan yang dapat diambil dari pemaparan di atas adalah: Pertama, Etika Bisnis Islam merupakan kebiasaan atau budaya moral yang berhubungan dengan bisnis, saling menguntungkan satu sama lain sesuai dengan ajaran Islam. Kedua, etika bisnis Islam mengatur segala aktivitas bisnis sesuai dengan nilai-nilai Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadis. Ketiga, Penerapan etika bisnis Islam merupakan sesuatu yang sangat penting bagi sebuah perusahaan ataupun usaha. Hal ini karena etika bisnis Islam ini mengutamakan hubungan sesama manusia serta menjaga hubungan kepada Allah SWT.

 

SUMBER-SUMBER

  • Rofiah, Khusniati. 2014. Urgensi Etika di dalam Sistem Bisnis Islam. Justica Islamica (Jurnal Kajian Hukum dan Sosial). Vol. 11/No.2/Juli-Des 2014.
  • Mardoni, Yosi, et al. 2017. Kewirausahaan dalam Multi Perspektif. Banten:Repository Universitas Terbuka
  • Aziz, Abdul. 2013. Etika Bisnis Perspektif Islam, Bandung : Alfabeta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun