Ketika Rasul saw mengetahui perihal mundurnya pasukan Romawi dan merebaknya kekhawatiran yang menimpa mereka, maka beliau terus bergerak maju hingga Tabuk, menguasainya dan berkemah di sana. Pada waktu itu beliau belum memandang perlu untuk mengejar pasukan Romawi hingga masuk kota Syam. Beliau tinggal di Tabuk sekitar satu bulan sambil meladeni siapa saja yang ingin berperang tanding untuk mengusir atau menyerang beliau dari kalangan penduduk daerah tersebut.
Beliau juga menggunakan kesempatan untuk mengirimkan surat kepada para pemimpin beberapa kabilah dan negara-negara bawahan Romawi. Beliau mengirim sepucuk surat kepada Yahnah bin Rukbah penguasa Ailah, penduduk Jirba’ dan penduduk Adzrah dengan menyampaikan dua pilihan, yaitu mereka menyerah atau beliau memerangi mereka. Mereka menerima tawaran pertama yaitu tunduk, bersedia taat dan berdamai dengan Rasul saw serta membayar jizyah.
Kemudian beliau kembali ke Madinah dan menemukan kaum munafik telah memanfaatkan kepergian Rasul saw dari Madinah untuk menyebarkan racun-racun kemunafikan dan mengkonsentrasikan kekuatan mereka untuk memperdaya kaum Muslim. Sekelompok dari mereka berhasil membangun sebuah masjid di Dzu Awan yang terletak di antara perkampungan mereka dan Madinah yang berjarak satu jam perjalanan. Di dalam masjid tersebut, kaum munafik berlindung dan berusaha untuk melakukan perubahan terhadap firman-firman Allah dari tempatnya semula. Mereka melakukan aksinya itu untuk memecah-belah kaum Mukmin dengan kedengkian dan kekufuran.
Kelompok yang telah membangun masjid itu sebelumnya pernah meminta kepada Rasul saw, sebelum beliau berangkat dalam perang Tabuk, agar shalat di masjid mereka. Namun beliau menunda-nundanya hingga beliau kembali. Ketika beliau kembali dan mengetahui sepak terjang kaum munafik, serta diwahyukan kepadanya tentang masjid dan hakikat tujuan pendiriannya, maka beliau memerintahkan para sahabat untuk membakar masjid itu, dan mengambil sikap yang lebih keras terhadap kaum munafik. Maka peristiwa ini pun menjadi pelajaran yang menggentarkan mereka, sehingga mereka takut dan tidak berani melakukannya lagi.
Dengan adanya perang Tabuk maka telah sempurna ketentuan Tuhanmu di seluruh Jazirah Arab. Rasul saw berhasil mengamankan setiap perlawanan dan serangan yang diarahkan ke wilayahnya. Delegasi-delegasi dari berbagai suku Arab menerima ketaatan kepada Rasul saw dan menyatakan keislaman karena Allah. Allaahu akbar.
Â
Filosofi Kongres Pemuda Islam
Mahasiswa sebagai salah satu golongan pemuda, yang sekaligus menyandang gelar agent of change ini seyogyanya tak berlepas diri dari peran besarnya dalam melakukan perubahan. Hampir di setiap masa pergolakan negeri, mahasiswa turut andil menampilkan energi serta kepemimpinannya melalui gerakan perubahan yang berdampak besar bagi negeri ini. Keadaan Indonesia mendatang ditentukan oleh gerakan pemuda saat ini.
Namun sayangnya gerakan yang diharapkan mampu membawa perubahan besar bagi Indonesia ini hanyalah perubahan semu bukan perubahan hakiki. Secara faktual, Indonesia pasca reformasi tak lepas dari berbagai masalah. Indonesia saat ini makin bobrok dengan berbagai perundang-undangan yang menyengsarakan rakyat. Ini semua tak lain adalah bagian strategi besar bangsa asing dalam menghegemoni Indonesia, yaitu dengan cara ikut merancang kebijakan sebagai jalan mengencangkan perannya dalam mengeruk kekayaan alam Indonesia.
Sungguh karena itu, Indonesia butuh perubahan untuk hari ini dan masa depan. Satu-satunya harapan besar bagi perubahan Indonesia adalah mahasiswa. Mahasiswalah memiliki potensi besar melakukan perubahan besar Indonesia. Tak lain agar perubahan yang terjadi bukanlah perubahan semu, bukan parsial, melainkan perubahan menyeluruh. Mari sadari, bahwa perubahan hakiki itu hanya dengan Islam. Maka, mahasiswa hanya punya satu jalan, yaitu mengemban Islam.
Islam adalah satu-satunya solusi yang mampu menjawab problematika umat. Islam sebagai ideologi yang mampu melahirkan sistem kehidupan yang paripurna dalam berbagai aspek. Perubahan itu adalah niscaya. Namun kapan? Tak lain adalah ketika Islam diterapkan secara sempurna. Karena Islam akan menuntaskan segala kebobrokan negeri ini.