Pada hakikatnya berwisata merupakan suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain diluar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, social, kebudayaan, politik, agama, kesehatan, maupun kepentingan lain seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman ataupun untuk belajar. Dengan demikian dapat di katakan bahwa perjalanan wisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau lebih dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kenikmatan dan memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu. Banyak objek wisata di Indonesia yang telah dikenal tidak hanya didalam negeri tetapi juga di Mancanegara, oleh karena itu untuk dapat bersaing dalam industri kepariwisataan, barang atau jasa-jasa perusahaan harus dapat dikenal dengan baik dan dipercaya citranya oleh masyarakat pada umumnya dan konsumen pada khususnya. Persaingan dalam bisnis hiburan khususnya pengadaan tempat wisata sangatlah ketat. Hal ini ditandai dengan banyaknya tempat-tempat wisata yang terdapat disetiap daerah dengan daya tarik yang beragam. Sehingga dalam hal ini para pebisnis harus mampu melakukan inovasi dan kreatifitas agar bisnis yang dijalankan tetap mendapat perhatian dari masyarakat. Dalam memahami perilaku konsumen tentu tidak mudah karena konsumen mempunyai sifat yang berbeda-beda sebagaimana dari kebutuhan manusia yang tidak terbatas disamping dipengaruhi oleh kondisi eksternal dan iternal lainnya yang berakibat langsung terhadap prilaku konsumen.Faktor eksternal yang dimaksud meliputi kebudayaan, sub budaya, kelas social, kelompok social, kelompok referensi, dan keluarga. Sedangkan factor internal adalah faktor yang ada pada diri konsumen itu sendiri yang meliputi : belajar, kepribadian, dan konsep diri, serta sikap (Stanton,1996:155). Maka dari itu perusahaan harus dapat mengendalikan perubahan perilaku tersebut dengan berusaha mengimbanginya, yakni dengan mempengaruhi konsumen dalam membeli produk yang ditawarkan dan melalui evaluasi berkala demi kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Karena tidak semua dari objek wisata dapat diminati oleh sebagian besar konsumen yang ada. Salah satu tempat wisata yang beragam pilihannya adalah kabupaten Kampar.
Masjid Jamik merupakan tempat pusat pengembangan agama Islam, pembangunannya di prakarsai oleh seorang ulama di Kampar pada tahun 1901. Letak masjid berada di desa Tanjung Berulak, di Pasar Usang Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar, Riau. Bangunan masjid berbentuk bangunan panggung dengan material dari kayu. Mengingat bangunan masjid memiliki nilai sejarah dengan umur bangunan diatas seratus tahun, saat ini kondisi struktur utama bangunan masih kokoh dan bentuk struktur kayu yang unik dengan sambungan kayu menggunakan pasak. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mendapatkan pendokumentasian serta memperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk struktur. Adapun metode penelitian yang dilakukan dengan metode kualitatif dengan cara melakukan pengamatan, pengukuran dan penyusunan bentuk struktur bangunan. Sehingga di peroleh bentuk struktur kayu mampu menahan gaya Tarik dan tekan, dengan pleksibelitas kayu mampu menahan dari getaran gempa.
Masjid Jamik merupakan salah satu masjid tertua terletak di tepain Sungai Kampar desa Tanjung Berulak, Pasar Usang Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar, Riau di bangun pada tahun 1901. Masjid Jamik diprakarsai oleh seorang ulama Dt. Ongku Mudo Songkal. Keberadaan masjid berada disekitar perkampungan masyarakat Kampar. Penataan bangunan diperkampungan berada di tepian sungai yang ada di Riau lebih dominan peran tokoh pemangku adat dan ulama. (Repi, Masrul, & Amalia, 2018) Bangunan masjid Jamik terletak di perkampungan permukiman masyarakat Kampar, adanya pasar air tiris merupakan wilayah perdagangan sehingga menjadikan kampung banyak di kunjungi dari masyarakat disekitar kampung Tanung Berulak. Keberadaan Masjid Jamik sebagai tempat Ibadah menjadikan kampung ini sebagai pusat pengembangan agama Islam. Masjid merupakan komponen dari kota melayu yang menjadi pusat keagamaan untuk menunjukkan agama islam merupakan agama yang dianut.kesamaan dengan masjid tua lainnya yang ada di Nusantara. Menurut Nangkula Utaberta dalam bukunya Arsitektur Islam menyebutkan arsitektur Islam terdapat beberapa pendekatan studi salah satunya kejujuran struktur. (Aisyah N, 2010) Masjid Jamik terdiri dari dua massa bangunan yang menyatu, bentuk panggung dengan atap limas atau atap tajug bersusun tiga pada ruang sholat dan bersusun dua pada ruang mihrap. Struktur bangunan terbuat dari kayu dengan system sambungan pasak. Masjid jamik selain tempat ibadah memiliki nilai historis, nilai historis dapat dilihat dari penampilan fisik bangunan yang ada dan perlu dilestarikan sehingga menjadi identitas. (Rika Cheris & Repi, 2017) Masjid Jami Air Tiris memiliki karakteristik seperti atap tumpang, dinding berbentuk vertikal, pintu bukaan dua, jendea bukaan satu, memiliki struktur tiang yang unik, ornamen berbentuk fauna dan flora, dan memiliki struktur bawah seperti panggung. Masjid Jami Air Tiris menggunakan Bangunan perpaduan arsitektur asli lokal Kampar pra-islam dengan arsitektur Islam Timur Tengah. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik bentuk arsitektur Masjid Jami Air Tiris serta mengetahui faktor yang mempengaruhi karakteristik bentuk Masjid Jami Air Tiris. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan Penelitian difokuskan terhadap arsitektur yang dimiliki pada Masjid Jami Air tiris. Dari penelitian ini mendapatkan kesimpulan bahwasanya karakteristik pada Masjid Jami Air Tiris memiiki hubungan yang hampir sama dengan Masjid Kuno pada zaman dahulu. Dulu Masjid Jami Air Tiris ini dikenal dengan nama Masjid Pasar Usang, karena memang letaknya tidak jauh dari sebuah pasar yang tua didaerah tersebut yakni Pasar Usang. Masjid Jami Air Tiris di Kabupaten Kampar ini sangatlah unik dan masih tetap mempertahankan bangunan lama sehingga, Masjid Jami Air Tirs ini bukan hanya menjadi tempat ibadah saja. Namun bisa menjadi wisata sejarah dan wisata religi. Bangunan Masjid Jami Air Tiris ini terbuat dari matrial kayu, yang menarik dalam pembangunannya tidak menggunakan paku sama sekali untuk merangkai balok-balok kayu. untuk proses pembangunan masjid tertua ini dilakukan secara bergotong royong dengan masyarakat dan mempersatukan para ninik mamak (tetua adat) suku-suku yang ada kala itu. Selain umurnya yang tua, Masjid ini dikenal dengan banyaknya kejadian magis terjadi disini. Kejadian yang paling terkenal diseantero para pelancong yang mengunjungi masjid ini yakni adanya batu kepala kerbau yang kerap berpindah-pindah tempat disekitar masjid. Batu tersebut hingga saat ini masih ada di masjid tersebut dengan diletakkan disebuah bak. Ketua Pengurus Masjid, Nazarudin beberapa waktu lalu mengatakan dahulunya batu yang mirip bentuk kepala kerbau ini kerap berpindah-pindah tempat. Namun demikian batu ini berpindah tidak pernah jauh dari masjid. Ia menuturkan batu ini dulunya dibawa dari sungai sebagai bantalan untuk mendirikan tiang. "Saat pembangunan ada 40 batu sungai yang dijadikan landasan atau bantalan untuk mendirikan tiang masjid. Namun batu kepala kerbau ini yang paling sulit untuk digunakan sebagai bantalan," ungkapnya. dari Pusat Kota Pekanbaru lokasi Masjid Jami Air Tiris ini berjarak sekitar 50 kilometer, membutuhkan waktu sekitar 1 jam 30 menit dengan mengendarai kendaraan bermotor.
Mengenal Desa Tanjung Berulak
Desa Tanjung Berulak, yang merupakan desa tertua di Kabupaten Kampar dan sebelumnya termasuk dalam wilayah Pasar Usang, mengalami pemekaran pada tahun 2004 dan sekarang terdiri dari dua desa yang dikenal sebagai Desa Naumbai dan Desa Limau Manis. Desa ini dikelola secara definitif oleh Kabupaten Kampar dan memiliki total luas sebesar 1500 hektar. Terletak di Kabupaten Kampar, Desa Tanjung Berulak memiliki jarak sekitar 52 kilometer dari Ibu Kota Provinsi Riau (Pekanbaru), 2,5 kilometer dari ibu kota Kabupaten Kampar (Air Tiris), dan 8 kilometer dari ibu kota Kabupaten Kampar. Desa Tanjung Berulak terdiri dari empat dusun, yaitu Dusun I Pasar Usang dengan 2 RW dan 4 RT, Dusun II Tanjung Berulak dengan 2 RW dan 4 RT, Dusun III Kampung Tengah dengan 2 RW dan 4 RT, dan Dusun IV Tanjung Indah Sei Putih dengan 4 RW dan 8 RT.Salah satu tujuan wisata yang terkenal di Provinsi Riau adalah Masjid Jami' Air Tiris yang memiliki sejarah yang kaya. Terletak sekitar 52 kilometer dari Pekanbaru, masjid ini terletak di Pasar Usang, Desa Tanjung Berulak, Air Tiris, Kabupaten Kampar. Meskipun sedikit tersembunyi dari jalan raya Pekanbaru-Bangkinang, masjid ini dapat dengan mudah dicapai melalui jalan aspal yang lancar menggunakan kendaraan darat. Engku Mudo Sangkal, dengan inisiatifnya, mengumpulkan para ninik-mamak berbakat dan orang-orang berbakat dari 20 desa di Air Tiris untuk mendirikan masjid ini pada tahun 1901. Mereka dikenal sebagai "Ninik Mamak Nan Dua Belas" atau ninik-mamak dari berbagai suku di seluruh dusun, dan bertindak sebagai panitia pembangunan. Dalam proses pembangunannya, mereka dibantu oleh seorang pengrajin dari Trengganu, Malaysia, yang telah membuat mimbar di Singapura. Masjid ini selesai dibangun pada tahun 1904, dan seluruh desa Air Tiris merayakan penyelesaiannya dengan mengadakan upacara peresmian yang melibatkanpemotongan 10 ekor kerbau sebagai bagian dari perayaan tersebut(Rahmayanis, Akmal, and Zam, 2016).Desain masjid ini diduga menggabungkan unsur-unsur arsitektur Cina "Rumah Lentik" dan arsitektur Melayu Kampar. Masjid ini, yang terutama terbuat dari kayu, memiliki struktur utama berukuran 30 kali 40 meter, mihrab berukuran 7 kali 5 meter, menara setinggi 24 meter, dua mimbar, sebuah danau, dan tiga kolam air. Atapnya memiliki bentuk limas tiga tingkat yang ditopang oleh tiang-tiang kayu, tetapi tetap memancarkan keindahan yang luar biasa. Dindingnya yang miring diberi hiasan dan pahatan yang mirip denganyang ada di masjid di Pahang, Malaysia. Selain itu, terdapat ukiran karya Engku Mudo Sangkal di depan mimbar, serta bismillah dan dua kalimat syahadat yang ditempatkan di dalam masjid. Salah satu ciri khasnya adalah penggunaan konstruksi lidah dan pasak dari kayu sebagai 42| Rizaldi Deliskan, Abdul Karim Batubara& Jufri Naldopengganti paku besi untuk merekatkan bahan bangunan. Konstruksi awal atap terdiri dari papan kayu keras berukuran 1 meter yang tahan terhadap hujan. Pada tahun 1971, area masjid yang rusak direstorasi, sehingga memungkinkan masjid ini tetap berdiri dengan indah dan menyambut banyak peziarah hingga saat ini(Rahman, 2022).
Pakai 40 tiang kayu Dia mengatakan, nama pendiri Masjid Jami' adalah Datuok Ongku Mudo Songkal. Sedangkan Arsiteknya H Burhanuddin. Sehingga Datuok Ongku Mudo Songkal inilah yang mengajak tokoh-tokoh masyarakat, alim ulama cerdik pandai bermusyawarah untuk membuat masjid tersebut. Panitia pembangunannya disebut dengan 'Ninik Mamak Nan Dua Belas', yakni Ninik Mamak dari berbagai suku di kampung tersebut. "Datuok Ongku Mudo Songkal itu melihat contoh masjid di Demak. Bukan pergi datuk itu ke sana ya. Tapi dipejamkan saja matanya, putuslah mahrifatnya. Jadi dibangun dengan atap tiga tingkat yang bervariasi," tutur Pak Udin. Baca juga: Sambut Ramadhan, Remaja Masjid Agung Babussalam Timika Dirikan Lapak Takjil Datuok Ongku Mudo Songkal selanjutnya meminta masyarakat untuk mencari kayu ke hutan untuk dijadikan tiang. "Jadi masjid ini ada 40 tiang. Kenapa 40 tiang, karena dalam shalat Jumat jemaah minimal 40 orang," ucap Pak Udin Setelah selesai dibangun, tambah dia, Masjid Jami' diresmikan dengan menyembelih 10 ekor kerbau.
KESIMPULAN
Masjid Jami' Air Tiris merupakan arteak budaya yang sampai sekarang masih dipertahankankeberadaannya serta berdiri kokoh di daerah Pasar Usang Air Tiris. Masjid ini berbentuk rumahpanggung, beratap limas berlenggek tujuh, serta berdinding papan. Bangunan ini dibangun denganbahan kayu dan papan dak menggunakan paku melainkan pasak yang terbuat dari kayu. Bangunanini dilengkapi oleh ornamen Melayu dengan bentuk- bentuk mo?? atau ornamen yangdiambilataupun berasal dari alam dan lingkungan sekitar, seper?: bentuk tumbuhtumbuhan (bunga, dedaunan, serta akarakaran), bentuk hewan (lebah), bentuk alam (bulan dan bintang, gasing-gasing,dll), bentuk geometris (kisi-kisi), bentuk kaligra? dan bentuk-bentuk lain yang divariasikan.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Dian. 2017. “Kajian Struktur Kayu Pada Bangunan Masjid Jamik Di Kabupaten Kampar, Riau.” Jurnal Arsitektur Melayu dan Lingkungan 4(1): 11–18. https://journal.unilak.ac.id/index.php/arsitektur/article/view/2436.
Ummah, Masfi Sya’fiatul. 2019. “)$&7256’(&,6,21729,6,7$02648(-$0,¶$,57,5,6.$03$5 REGENT RIAU PROVINCE.” Sustainability (Switzerland) 11(1): 1–14. http://scioteca.caf.com/bitstream/handle/123456789/1091/RED2017-Eng-8ene.pdf?sequence=12&isAllowed=y%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.regsciurbeco.2008.06.005%0Ahttps://www.researchgate.net/publication/305320484_SISTEM_PEMBETUNGAN_TERPUSAT_STRATEGI_MELESTARI.
DARA, ASIH WULAN. 2024. “Karakteristik Bentuk Arsitektur Masjid Jami Air Tiris Kampar Riau ASIH WULAN DARA, Dr. Fahmi Prihantoro, S.S., M.A.”
Deliskan, R, A K Batubara, and ... 2023. “Peran Datuk Ongku Mudo Sangkal Dalam Islamisasi Di Kampar, 1909-1927.” Local History & … 3(1): 40–45. https://jurnal.medanresourcecenter.org/index.php/LHH/article/view/988%0Ahttps://jurnal.medanresourcecenter.org/index.php/LHH/article/download/988/949.
Idon tanjung. 2019. “Wisata Religi Masjid Jami’ Di Kampar Riau, Dibangun Tanpa Paku Hingga Dianggap Keramat.” kompas.com. https://regional.kompas.com/read/2019/05/06/07332311/wisata-religi-masjid-jami-di-kampar-riau-dibangun-tanpa-paku-hingga-dianggap?page=all (January 2, 2025).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H