1. Dibawah usia 3 tahun
Diusia ini anak akan mengekspresikan perilaku tantrum dengan menangis, menggigit, memukul, menendang, menjerit, melempar badan ke lantai, memukul-mukulkan tangan dan melempar-lempar barang.
2. Usia 3-4 tahun
Di usia ini, perilaku anak akan bertambah seperti anak mulai meghentak-hentakkan kaki, berteriak-teriak, meninju, membanting pintu dan merengek.
3. Usia 5 tahun ke atas
Anak mulai berperilaku yang tidak sewajarnya seperti memaki-maki, memukul saudara dan temannya, mengkritik diri sendiri, memecahkan barang dengan sengaja, dan mengancam.
Perilaku tersebut menjadikan para orang tua kaget dengan perubahan yang dialami anaknya secara tiba-tiba. Sebagai orang tua pasti akan khawatir dengan perilaku anaknya yang tiba-tiba menjadi pemarah, hal ini perlu mendapat perhatian khusus dengan memeriksa apa yang sebenarnya terjadi pada diri anak. Â Perilaku temper tantrum tidak boleh dianggap remeh, tantrum harus segera diatasi sebelum anak menginjak dewasa, karena jika dibiarkan akan menjadi cambuk di usia dewasa.Â
Seperti contoh adanya anak yang kabur dari rumah dan melawan orang tuanya karena keinginan untuk dibelikan motor tidak terpenuhi. Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya terpenuhi segala kebutuhanya, tapi jika anak mengalami tantrum ada baiknya orang tua harus tetap tenang dan sabar  dengan memberikan kasih sayang agar anak bisa mengekspresikan keinginanya dan menunjukkan kemarahannya melalui cara yang tepat.
Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengontrol perilaku tantrum :
1. Orang tua harus bersikap tenang
Orang tua harus bersikap tenang dengan mengendalikan emosinya. Dengan begini orang tua akan mengingat bahwa tantrum adalah hal yang alami terjadi dan bisa untuk diatasi. Â Â