Setiap kunyalakan layar laptop
Ku lihat wajah-wajah melemparku
Dengan senyum yang teramat dingin
Mungkin juga asing.
Afrilia ! Aku mengenalmu seperti mengenal angka dan huruf-huruf
Di keyboard laptopku, seperti tombol klik di mos.
Aku mengenalmu seperti mengenal tubuhku sendiri.
Afrilia ! Membaca wajahmu, mengingatkan aku pada adik kecil yang setiap pagi menggosok-gosok tubuhku yang masih lelap dengan jemarinya yang lentik seraya berteriak kecil di telinga, "kak, bangun... waktunya shalat. Habis shalat antar aku ke sekolah ya kak?". Sampai sekarang terus kubawa wajah sunyi itu pada setiap kota yang kusinggahi. Pada setiap tanah yang kupijaki.
Aku ingin kau menjadi wajah sunyi itu, Afrilia. yang setiap saat merengek manja kemudian lelap tiba-tiba di pangkuanku, dan lalu tiba-tiba pula menancapkan gigi-gigi mungilmu di lenganku, "maaf ya kak, tadi aku mimpi mengunyah permen yang kakak berikan", setelah kutanya kenapa. Dan kau bangun dengan wajah ceria seolah tanpa dosa.
13 Agustus 2010