Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Cerpen] Pulang

6 Januari 2025   21:30 Diperbarui: 7 Januari 2025   08:33 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dokumen pribadi by Canva

Hatiku mengiyakan jika selama ini aku selalu berpikir sebagai pihak yang terluka, korban dari kerasnya Bapak dan diamnya Ibu. Tapi kini aku merasa ada sesuatu yang lebih besar yang kulewatkan.

"Mas..." aku berusaha berkata sesuatu, tapi Mas To mengangkat tangannya.

"Sudahlah. Kalau kamu sudah puas melihat rumah ini, pergilah lagi. Jangan balik hanya untuk melihat reruntuhan yang sudah kamu tinggalkan."

Ia berbalik dan pergi sebelum aku sempat menjawab. Aku hanya berdiri di sana, di tengah dapur yang sunyi, dengan perasaan yang bercampur aduk.

Untuk pertama kalinya, aku merasa bahwa pulang tidak sesederhana kembali ke tempat asal. Pulang juga berarti menghadapi semua luka yang dulu tak pernah benar-benar sembuh. Dan kali ini, aku tidak yakin apakah aku punya keberanian untuk melakukannya.

Aku tetap berdiri di tengah dapur, memandang pintu yang baru saja dibanting oleh Mas To. Kata-katanya masih terngiang di kepala, mengalir seperti air dingin yang tak henti-hentinya membasahi hatiku.

 Kini Bapak dan Ibu sudah tiada dan pulang bagiku memang tidak pernah sederhana. Rumah ini, yang dulu terasa seperti penjara, kini malah membuatku merasa seperti orang asing.

Aku melangkah ke ruang tamu lagi, duduk di kursi kecil yang sama. Pandanganku kembali tertuju pada foto keluarga di dinding. Wajah Bapak di foto itu penuh wibawa, Ibu tersenyum lembut, dan kami anak-anaknya terlihat polos. Waktu itu, aku merasa dunia kecil kami sudah cukup. Tidak ada yang tahu bahwa keharmonisan di gambar itu hanyalah penutup dari luka-luka yang tersembunyi.

Cibadak, 6 Januari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun