"O... ya, Wira. Aku akan memperkenalkan dengan seseorang," ujar Kanaya seraya menyambut kedatangan laki-laki itu dengan senyum manisnya. Laki-laki itu memperkenalkan dirinya sebagai Raka, teman masa kecil Kanaya sekaligus tunangan Kanaya. Wira merasa ada yang bergetar dalam dirinya, seolah ia baru saja menyaksikan kedatangan Arjuna di hadapan Drupadi.
Dengan sopan, Wira berpamitan. Malam itu, untuk pertama kalinya, Wira merasa ada yang hilang dari dirinya. Mungkin cintanya memang tak pernah terucap, dan sekarang, mungkin sudah terlambat.
Namun, Wira tahu satu hal---cinta pertamnya tak bisa dipendam selamanya. Ada saatnya ia harus melangkah, apakah untuk memperjuangkan atau melepaskan. Dan malam itu, di bawah bintang-bintang, Wira bertanya pada dirinya sendiri---apakah ia akan melawan takdir, atau justru tunduk padanya? Apakah dia akan bersikap seperti Arjuna yang merebut Dewi Drupadi dengan kemampuannya?
Wira menatap langit malam yang terasa semakin sunyi, bintang-bintang seakan berkelip menantang keraguan dalam hatinya. Ada desakan dalam dadanya, perasaan yang begitu kuat hingga tak mungkin lagi ia abaikan. Tapi di balik semua itu, terselip ketakutan---takut bahwa apa yang ia perjuangkan mungkin hanya bayangan kosong, ilusi dari cinta pertamanya yang tak pernah nyata. Arjuna memang berani merebut Drupadi, tapi apakah Wira memiliki keberanian yang sama? Ataukah takdir sudah menetapkan jalannya? Di tengah gemuruh perasaannya, ia tahu keputusannya akan segera tiba, meski ia belum tahu apakah langkahnya akan mendekatkannya pada kebahagiaan atau justru pada kehampaan yang lebih dalam.
Cibadak, 6 September 2024
Anurga :cinta yang mendalam dan penuh perasaan
Swayamvara: sayembara pemilihan suami
mojang geulis: gadis cantik
brahmana: Kasta tertinggi dalam sistem kasta Hindu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H