Malam itu, Rina memutuskan untuk pergi ke sebuah pesantren milik sahabatnya yang terletak di pinggiran kota. Di sana, ia ingin mencari ketenangan, jauh dari hiruk-pikuk kehidupan yang selama ini menyesakkan dadanya.
Di pesantren, ia menemukan kedamaian yang selama ini hilang. Ia berdoa, memohon petunjuk kepada Sang Pencipta. Setiap dzikir yang ia lantunkan, terasa seperti melepaskan beban yang selama ini menghimpitnya. Ia belajar bahwa hidupnya selama ini terlalu bergantung pada cinta manusia. Ia selalu berharap pada perhatian dan kasih sayang dari suami dan anak-anaknya, sementara ia melupakan sumber cinta yang paling hakiki.
Rina menyadari bahwa kekecewaannya karena salah dirinya sendiri. Ia yang terlalu mengikatkan hatinya pada mereka, berharap penuh tanpa menyadari bahwa manusia, sebesar apapun cintanya, memiliki keterbatasan. Suami dan anak-anaknya hanyalah manusia biasa, yang tak luput dari kesalahan dan kelalaian. Cinta sejati, pikirnya, hanya ada pada Allah Swt.
"Ya Allah, aku terlalu bergantung pada mereka. Aku lupa bahwa hanya Engkaulah yang tak pernah mengecewakanku. Aku terlalu menuntut dari mereka, padahal Engkau selalu ada, meski aku sering melupakan-Mu," bisiknya, sambil memejamkan mata, menahan air mata yang kali ini bukan karena kesedihan, tapi karena rasa syukur. Rina mengadu, menumpahkan segala keluh kesahnya
Ia menarik napas panjang, seolah beban berat yang selama ini ia pikul telah terlepas. "Sekarang aku sadar, aku harus menggantungkan cinta dan hidupku hanya kepada-Mu," gumamnya.
Di pesantren itu, Rina menemukan kembali jati dirinya. Ia mulai menerima bahwa manusia tidak akan selalu bisa memenuhi segala harapan. Ia belajar untuk lebih mandiri dalam mencintai dan menyayangi dirinya sendiri, tanpa harus menggantungkan kebahagiaan pada orang lain. Di dalam diamnya, ia telah belajar bahwa cinta sejati tak akan pernah mengkhianati, selama ia menambatkannya kepada Yang Maha Kuasa.
Cibadak, 6 September 2024
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI