Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Puisi "Mengapa Aku Berbeda, ya Rabbi?"

17 Juli 2024   06:04 Diperbarui: 17 Juli 2024   06:42 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
komunikasi anak tuli sumber ilustrasi orami.co.id

Mengapa Aku Berbeda, Ya Rabbi?

Nina Sulistiati

Ya Rabb, Mengapa aku berbeda?
Bukankah Engkau yang memberikan kesempurnaan bagi manusia
yang senantiasa membaluri dengan Rahman dan Rahim-Mu
sementara aku tenggelam dalam kesunyian yang tiada batas?

Aku tak mendengar desiran angin,
mengalun lembut dalam nyanyian pagi
Aku tak mendengar gelak tawa ceria
mengisi ruang kalbu penuh bahagia

Kupandang dunia dalam kesunyian
Nada-nada indah tiada bergema
melodi-melodi semesta milik-Mu
bermain dalam kalbu yang sendu

Dalam hening malam yang tenang,
Kutenggelamkan diri dalam dekapan doa.
Kutitipkan harap dan tanya pada-Mu,
Mengapa aku terpilih menjalani ujian-Mu?

Dalam keheningan kularutkan asa dalam dzikir
Ingin kutajamkan atma dalam balutan syukur
Ingin kukayuh rasa menggapai keridoan-Mu
karena perbedaanku adalah anugerah dari-Mu

Aku belajar mendengar lewat bisikan nurani
Aku bangkitkan kesadaran dalam jiwa
kekurangan adalah tanda kekuatanku
Aku adalah bukti Engkau Maha Besar, Ya Maha Pencipta

Baluriku dengan kekuatan jiwa, ya Rabbi
Sematkan kasih-Mu di jalanku yang berbeda  
Aku tahu dalam setiap langkah yang kujejaki
Ada hikmah dan rahmat yang melimpah.

Baca juga: Puisi 19: Aku Ingin

Ya Allah pemberi keputusan setiap insan
Kau berikan aku kisah yang lain,
agar aku bisa mendengar dengan ketajaman hati,
Menangkap makna yang tersembunyi di balik kata.

Dalam setiap diam ada kekuatan yang terpancar.
Dalam setiap senyap ada kebijaksanaan yang lahir
Dalam aneka lara akan hadir bahagia
Dalam setiap hening, aku temukan makna,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun