Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cerpen Meniti Jalan Tak Berujung

25 Mei 2024   21:41 Diperbarui: 25 Mei 2024   21:46 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mentari merah saga menghias cakrawala. Biasnya hadir bersama camar yang berebut kembali ke sarang. Lembayung menghapus jejak kuning dan menggantikan dengan kegelapan. Selapis awan tipis mulai menghitam

Aku memandang siluet tubuhmu yang menghadap lautan biru. Terpancar gurat luka terlukis di wajahmu. Andai saja aku mampu menghadirkan kembali senyum manis yang biasa menghias bibirmu. Senyum yang selalu membuahkan rindu. Andai saja aku mampu mengobati luka yang katamu telah memborok.

"Kamu tahu tidak apa keinginanku sekarang ?" tanyamu kepadaku saat itu.

Baca juga: Cerpen "Mbatin"

"Tidak," ujarku pendek sambil terus mengawasimu.

"Ingin aku larungkan semua lara yang menyesakkan dada ke lautan lepas itu.

Kamu memandang ke arah cakrawala tanpa jeda. Rasanya aku ingin membantu mengeluarkan dari segala kepahitan hidup.

Aku masih ingat satu tahun lalu kamu datang kepadaku. Kamu bercerita tentang laki-laki yang sangat dicintai telah menduakan hati. Kenyataan pahit yang harus diterima setelah perjalanan dua puluh tahun kebersamaan membina mahligai rumah tangga.

Baca juga: Sepenggal Kisah

"Kini biduk yang aku kayuh tak lagi bernahkoda. Aku harus mengayuh sendiri menghadapi badai kehidupan."

Baca juga: Cerpen

"Kamu pasti kuat dan mampu melewati semua kesulitan hidupmu." Aku menghibur.

Aku ingin memberikan kekuatan yang kumiliki untukmu. Namun, aku tak berdaya apa-apa. Hatimu begitu terluka. Ujian dan cobaan yang mengalir tak henti telah meluluhlantakan asa yang ada di hatimu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun