Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Bunglon

25 Maret 2024   22:25 Diperbarui: 1 April 2024   02:14 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bunglon atau kadal.(PIXABAY/sam_lg  via kompas.com)

Pagi ini desa Ambarejo digegerkan oleh sebuah konten media sosial tentang kecurangan yang dilakukan dalam pilkades dua hari lalu. 

Dalam tayangan itu diperlihatkan sebuah video kecurangan dari tim kemenangan salah satu pasangan balon kades yang sedang membagi-bagikan uang kepada warga. Entah siapa yang mengirim video tersebut karena akun memang baru dan tak dikenal.

Warga yang sedang duduk di warung kopi Mbak Genuk sedang ngobrol .

Baca juga: Renjana Lara

"Wah, piye Iki. Ini tak fair. Moso pakai acara bagi-bagi uang. Ini sudah menyalahi aturan. Pak Paimin ini harus dilikuidasi ini ," celetuk Amir sambil menunjuk video itu.

"Ya Ndak usahlah. Kan hasilnya juga Pak Paimin masih di bawah Mas Tarjo. Ben tidak usah diusik malah nanti jadi rame," ujar Le Gimin seraya menyeruput kopi hitam dengan nikmat.

"Ndak bisa, Le. Kan panitia Pilkades sudah membuat aturan yang jelas dan harus ditaati." Amir bersikeras pada pendiriannya. Aku melihat anak muda ini ngotot ingin melaporkan kecurangan itu.

"Yo wis to, Mir. Pak Paimin kan tidak menang. Coba kalau Pak Paimin kecewa dan meminta kembali angpao yang sudah diberikan kepada warga, piye? Pastinya uang itu sudah habis buat belanja," celetuk Mbak Genuk yang mungkin kebagian juga angpao itu.

"Amir! Pak Paimin mencarimu!" teriak Mas Ganung sambil terengah-engah. Rupanya dia berlari ke warung itu.

Baca juga: Cerpen "Mbatin"

"Ono opo nyari aku?" tanya Amir santer ,"jangan-jangan ..."

Dari ujung jalan Pak Paimin berjalan dengan beberapa TPN-nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun