Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Titian Kasih

22 Desember 2023   03:48 Diperbarui: 22 Desember 2023   04:32 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku bertemu dengan ayah di depan sekolah dua minggu lalu. Ayah membawa seorang wanita dan seorang anak berusia tiga tahun. Ayah mengenalkan kepadaku kalau wanita itu adalah istri ayah yang baru dan anak perempuan itu adalah adikku." Bisma berbicara seraya memandangku penuh kesedihan. Akhirnya Karina tahu alasan lain Bisma sangat depresi.

Mas Bram memang keterlaluan. Dia menemui Bisma  tanpa seizin Karina dan mengenalkan keluarga barunya. Sebenarnya hal itu sengaja dirahasiakan Karina agar hati Bisma tidak terluka. Namun, apa yang dilakukan Mas Bram malah sebaliknya. Dia menambah luka di hati Bisma semakin menganga.. Itulah sebabnya Bisma mengurung diri di dalam kamar.

"Apakah itu alasan Bunda mau berpisah dengan Ayah?" tanya Bisma menuntut penjelasan.Karina hanya mengangguk pelan. dia tak sanggup menjelaskan lebih banyak lagi.

"Mengapa Bunda tak memberitahukan kepada Bisma?" Kembali Bisma menuntut jawaban seraya memandang tajam ke arahku.

"Bunda tidak mau membuat hatimu tambah terluka bila melihat alasan sebenarnya. Bunda ingin, kamu melihat Ayahmu adalah laki-laki yang baik," jawabku seraya menghapus air mata yang sudah tak terbendung lagi.

"Maafkan, Bisma yang marah karena  perceraian ini. Bisma menyalahkan Bunda padahal hati Bunda sangat terluka oleh Ayah." Bisma berlari ke arah Karina dan memeluknya sangat erat. Dia menangis dalam dekapan Karina.

Mereka larut dalam kesedihan dan saling mengungkapkan rasa dalam dekapan. Karina bersyukur jika Bisma sudah mengerti apa yang terjadi. Karina tahu setiap perceraian dalam sebuah rumah tangga pasti akan meninggalkan luka khususnya bagi anak.Namun, Bisma dan Karina harus menerima iradah-Nya.

"Bunda akan selalu menyayangimu, apa pun yang terjadi karena kamu adalah titian kasih untuk menggapai ridha Allah," ujarku disela tangisan. 

Kami berpelukan lama. Sementara suara azan Ashar di kejauhan terdengar. Maha Besar Allah yang telah merancang setiap kejadian bagi umat-Nya dengan berbagai ujian dan cobaan untuk menjadikan mereka umat yang beriman dan bersabar..

"Perbuatan halal, tetapi paling dibenci oleh Allah adalah talak". (HR. Abu Daud). 

Cerita khusus buat anak-anak korban perceraian. Sabar dan tawakal. Yakinlah bahwa kasih ibu akan terus mengalir dalam kondisi apapun. Selamat Hari Ibu, buat para bu hebat se-Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun