Penerimaan, penghargaan dan sikap terbuka dari seluruh anggota keluarga membuat anak akan merasa nyaman berada di lingkungan keluarganya.
Bentuk perhatian dan kasih sayang kepada anak-anak tunarungu ini hendaknya tidak dimaknai dengan sikap memanjakan dan memberikan anggapan bahwa mereka tidak dapat melakukan segala kegiatan, pekerjaan sendiri.Â
Kasih sayang dan perhatian yang dimaksud adalah memberikan arahan dan bimbingan kepada kegiatan-kegiatan yang sulit mereka lakukan.
Berilah pemahaman diri
Sikap yang pertama dilakukan oleh orang tua adalah menerima segala keadaan yang terdapat dalam diri anak-anak. Dengan sikap menerima ini, orang tua akan memiliki kesempatan memahami tumbuh kembang anaknya dengan ikhlas dan terbuka.
Selain itu anak tunarungu hendaknya dilatih untuk memahami kondisi dirinya sendiri. Dengan memahami kondisi fisik dan kekurangan diri mereka akan lebih terbuka.Â
Ajarkan pula tentang pandangan orang lain sehingga mereka akan tumbuh menjadi anak yang dapat bersosialisasi, tidak egois dan mandiri. Hal ini dibutuhkan karena pada umumnya anak yang merasakan kekurangan dirinya akan lebih egois sehingga anak-anak perlu dilatih untuk menghargai dan memahami orang lain juga.
Amati, gali dan kembangkan bakat yang dimiliki anak
Setiap anak yang diberikan kekurangan oleh Allah Swt akan diberikan pula kelebihan. Keyakinan itu harus dimiliki oleh orang tua atau pun anak tunarungu itu sendiri. Orang tua hendaknya menggali potensi yang dimiliki anak dan mengembangkan potensi tersebut dengan maksimal. Kemampuan itu menjadi salah satu faktor untuk menumbuhkan kepercayaan diri yang lebih tinggi dari anak tunarungu tersebut.
Ajarkan komunikasi yang baik
Anak tunarungu memiliki keterbatasan saat berkomunikasi lisan. Pada kasus anak tunarungu yang memiliki ambang dengar ringan dan sedang masih memiliki sisa pendengaran.Â