Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengenal Dampak Positif dan Negatif Permainan Lato-Lato

7 Januari 2023   00:38 Diperbarui: 9 Januari 2023   21:00 5669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lato-lato.| KOMPAS.com/SUCI RAHAYU

Lato-lato atau clakers ball adalah permainan dua buah bola plastik yang digantungkan pada tali yang seimbang. Lalu pada ujung talinya terdapat cincin untuk menyelipkan jari. Untuk memainkannya perlu mengayunkan bola secara seimbang sampai keduanya bertemu dan berhasil menimbulkan suara tak tak tak.

Lato-Lato, Inilah Kekurangan dan Kelebihan Permainan Ini

Lato-lato ini memiliki nama yang bermacam-macam. Ada yang menyebutnya clakers ball, nok-nok, tok-tok. Permainan ini populer pada zaman dahulu. Tahun 80-an permainan lato-lato ini banyak digemari anak-anak pada zamannya.

Cara bermain lato-lato ini tidak terlalu mudah. Ada dua buah bola plastik yang digantungkan pada ujung tali yang seimbang. Kemudian ujung tali diberi cincin untuk menyelipkan jari. 

Untuk memainkannya perlu mengayunkan bola secara seimbang sampai keduanya bertemu dan berhasil menimbulkan suara tak tak tak.. Nah, bunyi tak-tak itulah yang membuat hati kita senang.

Baca juga: Cerpen

Ternyata Lato-lato itu bersal dari negara Argentina yang memiliki banyak koboi. Nah permainan ini awalnya dimainkan di negara tersebut. Konon permainan ini mendapatkan inspirasi dari senjata para koboi di sana yang disebut bolas. Kemudian lato-lato mengadaptasi bentuk bolas ini dengan mengganti bahan dengan tempered glass agar dapat dimainkan anak-anak.

Permainan ini pernah dilarang karena bahan pembuatnya adalah kaca dan dapat membahayakan anak-anak. Perkembangan selanjutnya bahan pembuat lato-lato ini diganti dengan menggunakan plastik dan karet sehingga aman dimainkan anak-anak.

Permainan lato-lato kini mulai viral lagi terlebih lagi Bapak Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Barat sempat memainkannya pada saat acara kunjungan kerja beliau di Subang. Kedua pejabat tinggi tersebut sempat menjajal permainan ini.

Permainan ini ternyata tidak hanya dimainkan oleh anak-anak saja. Banyak orang dewasa yang juga senang memainkan alat ini. Ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang tetap harus diperhatikan oleh kita.

Sumber gambar: https://wargasipil.com/gaya-hidup/kembali-viral-simak-5-manfaat-permainan-latto-latto-dan-bahayanya/
Sumber gambar: https://wargasipil.com/gaya-hidup/kembali-viral-simak-5-manfaat-permainan-latto-latto-dan-bahayanya/

Kelebihan Bermain Lato-lato

  • Melatih Fokus dan Konsentrasi

Baca juga: Cerpen "Hijrah"

Cara memainkan lato-lato membutuhkan teknik dan konsentrasi yang tinggi agar kedua bola/pendulum yang ada dalam permainan itu dapat berayun dan saling berbenturan secara bersamaan. Permainan ini mampu meningkatkan fokus dan kemampuan yang ada pada otak manusia.

  • Memberikan Stimulus pada Anak

Permainan lato-lato dapat memberikan stimulus kemampuan motorik anak. Permainan itu juga dapat meningkatkan fungsi koordinasi antara kemampuan kognitif dan motorik karena pemain lato-lato harus mampu membenturkan pendulum secara bersamaan dengan gerakan mengayun yang benar.

  • Menumbuhkan Kreativitas

Sekarang ini muncul berbagai lomba untuk menguji kepiawaian bermain lato-lato ini. Pemenangnya adalah pemain lato-lato yang mampu menggerakkan lato-lato tanpa henti dengan gerakan yang bervariasi. Hal tersebut mengembangka kemampuan kreativitas pemainnya.

  • Mengembangkan kemampuan sosial anak jika mereka bermain bersama-sama.
  • Mengurangi efek penggunaan gawai yang sekarang ini sedang dialami oleh banyak anak-anak.

Selain kelebihan yang dimiliki, permainan ini ternyata memiliki kekurangan yang harus diperhatikan oleh para orangtua. Bagai mata uang, permainan ini mempunyai dua sisi yang saling bertentangan.

Kekurangan Permainan Lato- Lato

Permainan lato-lato ini menimbulkan polusi suara. Hal tersebut terjadi saat kedua pendulum berbenturan dan menimbulkan suara tak tak yang cukup keras secara terus menerus.

Apalagi jika anak-anak yang bermain cukup banyak. Suara yang ditimbulkan pastinya akan membuat tidak nyaman bagi yang mendengarnya. Saat bermain lato-lato hendaknya memperhatikan waktu. 

Hindari bermain lato-lato saat orang-orang sedang beristirahat atau sedang beribadah. Dan yang paling penting jangan bermain lato-lato saat di kelas dan sedang belajar. Pastinya hal tersebut akan mengganggu. Tidak sedikit orang cepat naik darahsaat mendengar suara dari lato-lato ini.

Permainan lato-lato sangat berbahaya bagi anak di bawah usia 8 tahun. Dikutip dari laman bisnis.com tentang tahap bermain anak menurut Jean Piaget, tokoh psikolog Swiss menjelaskan seorang anak bermain harus seuai dengan usia dan perkembangan kogntif anak.

  • Tahapan yang diuraikan oleh Jean Piaget adalah
  • Sensory Motor Play (usia 0-2 tahun),
  • Symbolic atau Make Believe Play (usia 2-7 tahun),
  • Social Play Games With Rules (8-11 tahun),
  • Games With Rules and Sport (11 tahun ke atas)

Dari tahapan tersebut ternyata anak usia 8-11 tahun yang dapat bermain lato-lato karena mereka sudah memiliki kemampuan sosial yang baik.Apapun jenis permainan yang akan dimainkan anak-anak lebih baik orang tua harus melakukan pengawasan agar dampak negatif dari permainan-permainan itu dapat dikurangi.

Referensi

Dinisari, Mia Chitra.2023. Lagi Viral, Ini Dampak Positif dan Negatif Permainan Lato-Lato https://lifestyle.bisnis.com/read/20230101/236/1613879/lagi-viral-ini-dampak-positif-dan-negatif-permainan-lato-lato.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun