Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perjalanan Hati

21 Desember 2022   19:52 Diperbarui: 21 Desember 2022   20:08 1337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu artikel yang dibaca Karina sangat mengejutkannya. Mungkinkah Ayah salah satu orang yang tidak diketahui penyakitnya dan pada saat sudah terdeteksi penyakitnya sudah mencapai stadium lanjut. Dan yang paling mengejutkan pada umumnya tingkat harapan hidup pada pasien kanker hati ini lebih kurang lima tahun lagi.

Mengalami kehilangan memang bukanlah hal yang mudah. Kesedihan akan menghampiri saat orang yang kita cintai pergi dari hidup kita. Orang-orang yang biasa bersama dan mengiringi kita tiba-tiba pergi meninggalkan kita. Ketika hidup tak lagi mampu menemani, hanya sesal yang tersisa di hati. Penyesalan karena tak dapat menghabiskan waktu bersama, kesedihan karena harus hidup seorang diri, duka yang berkepanjangan karena telah menyakiti hati orang yang terkasih. Karina tidak mau merasakan itu lagi.

Benar kata Mbok Nah, memaafkan Ayah adalah jalan yang terbaik jika tidak ingin kehilangan dia. Karina ingin memberikan kebahagiaan di sisa hidup Ayahnya. Biarlah luka yang pernah tertoreh di hatinya, hanyut bersama hujan yang mulai turun ke bumi.

Kadang manusia harus sampai kepada titik kehilangan untuk mengerti arti sebuah kehadiran, kasih sayang seseorang. Karina tidak mau berjalan sampai pada titik itu. Dia tetap ingin bersama Ayahnya, meskipun hanya sesaat hingga tiba pada waktunya nanti.

Allah SWT memberikan ujian berupa kehilangan pada kita untuk mengajarkan hikmah didalamnya pada kita.

Cibadak, 21 Desember 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun