Ketika tuntutan untuk menafkahi keluarganya harus dipenuhi, setiap wanita pasti berjuang sekuat tenaga agar dia dan keluarganya bisa hidup berkecukupan. Beberapa perempuan rela melakukan apa pun termasuk melupakan harga dirinya agar bisa menghidupi anak-anaknya.
Begitu pula dengan perempuan itu. Jum hanya ingin mencukupi kebutuhan anak-anaknya. Dengan status sebagai single parents. Dia harus rela bekerja keras demi anak-anaknya meski untuk itu dia harus mengikhlaskan harga dirinya terinjak-injak. Pekerjaan yang dianggap sebelah mata oleh sebagian besar tetangganya. Seorang pekerja malam selalu dianggap sebagai pekerjaan yang kurang baik di masyarakat. Banyak orang yang selalu menghakimi orang lain tanpa melihat akar permasalahan sebenarnya. Seperti Jum yang berjuang sendirian untuk menghidupi keluarganya. Adakah yang peduli pada kehidupan dan penderitaannya?
Aku menghela napas panjang. Aku melihat jam di hand phoneku menunjukkan angka 12. Sudah satu jam aku berada di warung baso ini dan mencuri dengar percakapan Mas Pardi dan Jum. Aku bangkit dan membayar baso kemudian pulang.
Mendung dan hujan terus menemaniku yang menyusuri penghujung  malam.
Cibadak, 14 November 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H