Sore ini saya mendapat chat dari salah seorang teman guru Bahasa Indonesia yang sedang mengikuti PPG. Ada tugas wawancara kepada Ketua Komunitas Musyawarah Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia yang sedang saya jabat.
Ada empat masalah yang disampaikan kepada saya dan meminta saya untuk menanggapinya. Salah satu masalah yang disampaikan adalah cara membimbing siswa yang mengalami kesulitan berkonsentrasi belajar.
Kata konsentrasi dalam KBBI memiliki empat makna, yaitu:
- Pemusatan perhatian atau pikiran pada suatu hal,
- Pemusatan tenaga, kekuatan, pasukan dan sebagainya di suatu tempat.
- Pemusatan suatu penerbitan dalam suatu kekuasaan,
- Persentase kandungan bahan dalam suatu larutan.
Artikel yang akan saya bahas adalah berkaitan dengan makna konsentrasi pemusatan perhatian atau pikiran pada suatu hal. Sebagai seorang guru, saya sering melihat siswa yang tidak berkonsentrasi dalam belajar.Â
Para siswa sering terlihat melamun, bercanda dengan teman lain atau melakukan kegiatan-kegiatan di luar pembelajaran. Tindakan itu sering mengganggu proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas, bahkan sering menjadi pemicu guru untuk menegur anak.
Jika menghadapi hal tersebut, guru harus pandai dan bijaksana mengambil tindakan yang harus dilakukan kepada anak tersebut. Kesabaran guru sangat dibutuhkan jika siswa mengalami kesulitan berkonsentrasi.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan guru saat ada siswa yang mengalami kesulitan berkonsentrasi belajar. Hal yang harus dilakukan oleh guru adalah mencari penyebab dalam diri anak tersebut yang membuatnya sulit berkonsentrasi.
Penyebab anak yang sulit berkonsentrasi beragam, antara lain:
Anak merasa lelah, ngantuk karena kurang tidur.
Pekerjaan rumah yang menumpuk adalah salah satu sebab anak kurang tidur. Perasaan takut kena hukum mengharuskan anak untuk mengerjakan tugas-tugas dari guru meskipun sampai malam hari.Â
Penyebab lain anak terlalu asyik dengan gadget dan game online sehingga tidur larut malam dan kurang beristirahat. Jika hal itu terjadi, hendaknya orangtua bisa memberikan tindakan kepada anak.
Pola makan yang kurang tepat.
Sarapan adalah sesuatu yang penting dan wajib dilakukan oleh siswa. Mengapa begitu?Â
Sarapan merupakan asupan energi tubuh setelah semalaman berpuasa. Setelah sarapan, otak akan kembali segar karena mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dalam bentuk gluosa dan glikogen.Â
Lalu setelah tubuh siap, otak akan mendapatkan sinyal untuk mulai melakukan aktivitas. Sebaliknya jika kebutuhan nutrisi tubuh tidak terpenuhi, siswa akan sulit berkonsentrasi dan merasa cepat lelah.
Kecemasan yang berlebihan.
Tugas-tugas yang diberikan guru yang terlalu banyak menjadi pemicu rasa cemas pada siswa. Pada saat kecemasan itu meningkat, siswa akan sulit berkonsentrasi pada pelajaran.Â
Kecemasan yang berlebihan ini dapat menimbulkan gangguan OCD (Obsessive compulsive disorder). Menurut laman alodoc.com OCD ini adalah gangguan mental yang mendorong penderitanya unuk melakukan tindakan tertentu secara berulang-ulang. Tindakan tersebut dilakukan agar kecemasan dalam pikirannya dapat berkurang.
Model dan Gaya Belajar Membosankan
Guru harus pandai memilih model pembelajaran yang tepat, menarik, dan inovatif agar siswa merasa nyaman berada di kelas dan dapat berkonsentrasi dalam belajar. Model pembelajaran ini sangat berpengaruh pada fokusnya siswa dalam proses pembelajaran yang dilakukan.
Materi yang diberikan guru terlalu sulit.
Materi yang sulit dipahami akan membuat siswa merasa enggan untuk mempelajari materi tersebut. Semangat siswa berkurang karena sulit memahami materi yang diberikan guru.
Lingkungan yang tidak mendukung.
Lingkungan belajar yang kondusif perlu diciptakan di lingkungan belajar siswa. Lingkungan belajar yang dimaksud adalah semua yang berkaitan dengan tempat belajar siswa.Â
Lingkungan belajar yang kondusif dapat diupayakan dengan cara-cara berikut: menciptakan sarana belajar yang memadai, penataan ruang belajar yang menarik, menciptakan suasana belajar mengajar yang menarik. Hal-hal tersebut dapat meningkatkan konsentrasi belajar anak meningkat.
Apa yang harus dilakukan agar anak berkonsentrasi?
Hal-hal yang harus dilakukan agar konsentrasi siswa dapat tumbuh dengan baik pada saat proses pembelajaran:
- Yakinkan seluruh kelas dalam kondisi yang siap belajar dan sehat.
- Kurangi distraksi siswa saat belajar. Posisi bangku dan kursi siswa pun dapat memengaruhi kenyamanan belajar.
- Guru harus menerapkan metode, model, dan gaya belajar yang menarik dan inovatif. Model belajar yang mengeksplorasi siswa agar kreatif dan mandiri.
- Berikan waktu beristirahat yang cukup.
- Materi yang diberikan tidak terlalu sulit.
Ayo para guru mulai melakukan hal-hal yang dapat menumbuhkan konsentrasi siswa saat belajar di sekolah. Guru memang harus memiliki kepandaian yang tinggi agar mampu meramu pembelajaran yang menarik, dan inovatif sehingga konsentrasi anak dapat tumbuh dengan baik. Semoga bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI