Kedua, siswa saat mengerjakan pekerjaan rumah (PR) sulit diawasi oleh guru. Kompetensi siswa kurang terukur karena mereka banyak mencontoh atau menyalin jawaban dari orang lain atau menyalin jawaban dari mesin penelusuran di internet.
Ketiga, kurangnya waktu siswa untuk bermain, bersosialisasi dan mengembangkan bakat non akademik.
Keempat, banyak PR akan membuat kesehatan anak terganggu. Berdasarkan artikel yang dimuat di laman www.helosehat.com menyebutkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh sekelompok peneliti Australia menyelidiki hubungan antara waktu yang dihabiskan untuk pekerjaan rumah dengan prestasi akademis siswa.Â
Hasilnya, mereka menemukan jika kebanyakan siswa yang mendapatkan terlalu banyak PR justru akan meningkatkan masalah kesehatan karena kurang tidur, stres, kurang waktu bermain, dan lain sebagainya.Â
Terlalu banyak PR tidak membantu anak-anak mendapatkan nilai bagus di sekolah, namun pada kenyataannya hal ini justru malah membuat nilai ujian mereka anjlok.Â
Hal ini diperkuat oleh Richard Walker, seorang psikolog pendidikan di Universitas Sydney yang mengatakan jika data menunjukkan bahwa di negara-negara yang mayoritas anak-anaknya lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengerjakan PR, justru mendapatkan nilai lebih rendah pada tes standar yang disebut Program for International Student Assessment, atau PISA.Â
Penelitian lain yang dilakukan oleh Profesor Etta Kralovec dari Universitas Arizona, ia mengatakan PR memang memiliki manfaat signifikan bagi siswa SMA. Tapi manfaatnya menurun pada siswa SMP dan sama sekali tak bermanfaat bagi siswa SD.
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Saat Memberikan PR kepada Siswa
Permasalahan yang sering terjadi adalah saat guru memberikan penugasan yang terlalu banyak kepada siswa. Hal tersebut menimbulkan masalah baru antara lain stres. Siswa merasa mendapat tekanan dan belenggu dari tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Â
Untuk menghindari hal tersebut ada beberapa langkah yang harus diperhatikan guru sebelum memberikan penugasan kepada siswa, yaitu:
Pertama, tentukan tujuan PR kepada siswa. Umumnya tujuan pemberian PR itu adalah memberikan pemahaman yang lebih luas kepada siswa dan menyiapkan siswa untuk mendapatkan materi yang baru.
Kedua, sesuaikan jumlah PR dengan jenjang pendidikan dan tingkat kesulitan. Perhitungkan pula kesempatan waktu untuk mengerjakan tugas-tugas tersebut. Jangan sampai para siswa yang waktu pulang sekolahnya lebih sore akan mendapatkan tugas yang cukup banyak.