Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Apakah yang Harus Dilakukan Saat Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus?

30 Juli 2022   12:51 Diperbarui: 31 Juli 2022   13:14 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perlu dukungan orangtua saat membimbing ABK. Sumber https://hellosehat.com/

Usia enam tahun setengah Andina mengikuti pendidikan TK di salah satu sekolah Islam yang menerimanya. Awalnya Andina didaftarkan di TK Negeri, tapi pihak sekolah melalui salah satu guru menolak kehadiran Andina di sekolah tersebut. 

Alasannya tidak ada tenaga pembimbing khusus di sekolah tersebut. Alhamdulillah ada TKIT yang menerima dengan terbuka kehadiran anak-anak spesial ini dan perkembangan kognitif, motorik dan sosialnya dapat tumbuh dengan bantuan guru dan kenyamanan belajar di sekolah tersebut.

Setelah TK, Andina bersekolah di sekolah reguler kembali dengan tujuan kemampuan-kemampuan yang dimiliki Andina berkembang. Memang dari segi akademik Andina tidak memiliki kelebihan, bahkan harus terus dibimbing karena anak yang deaf (tuna rungu, tuli) pasti akan kesulitan memahami sebuah konsep dan harus diajarkan berulang-ulang. 

Enam tahun Andina bersekolah di sekolah reguler. Semua teman, guru dan lembaga sangat membantu pertumbuhannya. Kini dia sudah pandai mengaji, ibadah, berbicara dan bersosialisasi layaknya anak normal lainnya. 

Ucapan dan lafalnya pun normal tanpa terdengar bunyi sengau seperti yang biasa terjadi di anak-anak tuna rungu. Semua upaya itu berkat kegigihan dan kesabaran seluruh anggota keluarga khususnya sang ibu.

Ibu Andina mengikuti komunitas parenting dan rajin membaca artikel yang berkaitan dengan masalah anak tuna rungu. Hal tersebut sangat bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan Andina di rumah.

Kini Andina sudah menjadi siswa SMP Negeri tempat saya bekerja. Sekolah reguler yang harus menrima keberadaan para siswa disabilitas yang mampu bersekolah dan mengikuti prosesnya. Doa dan harapan kedua orangtuanya mulai terlihat meski perjuangan untuk memotivasi Andina masih panjang.

Apa yang harus dilakukan Saat Memiliki ABK?

Apa yang akan dilakukan jika anggota keluarga kita tergolong anak istimewa, anak berkebutuhan khusus? Apakah kita akan menolak dan mengucilkan mereka dari pergaulan sosial karena malu? 

Ataukah kita akan menyalahkan Tuhan karena memberikan anak yang tidak sempurna? Atau sebaliknya menerima takdir dan berupaya untuk memaksimalkan bimbingan kepada mereka? Dari cerita tersebut, dapat diambil kesimpulan jika kita memiliki anak disabilitas. Inilah yang perlu dilakukan:

  • Terima mereka dengan ikhlas dan tumbuhkan kesabaran dalam hati kita saat membimbingnya.
  • Kenali masalah yang dialami oleh anak kita dan ciri-cirinya.
  • Konsultasikan segera ke dokter bila melihat adalah perubahan tingkah laku, kelainan tumbuh kembang pada anak-anak sejak dini. Kemudian lakukan intervensi dini dengan melakukan terapi sesuai dengan kebutuhan anak.
  • Upayakan mengikuti terapi sesuai dengan masalah yang ada pada anak. Terapis akan membantu penanganan masalah itu secara profesional.
  • Tumbuhkan sinergitas pelatihan di tempat terapi dengan di rumah agar anak memiliki progres yang cepat.
  • Kembangkan ilmu saat menangani anak berkebutuhan khusus dengan membaca artikel-artikel yang sesuai dengan masalah anak agar dapat digunakan saat membimbingnya.
  • Libatkan semua anggota keluarga saat memberikan bimbingan kepada anak yang berkebutuhan khusus.
  • Tawakal, tabah dan tak lepas memohon kepada Sang Maha Pnecipta adalah kunci upaya dari orangtua saat memiliki ABK.

Demikianlah selintas pengalaman yang saya dapatkan dari membimbing ABK di sekolah. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun