Kemendikbudristek meluncurkan program Merdeka Belajar Episode ke 15: Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar.Â
Kurikulum Merdeka dan platform merdeka mengajar ini diharapkan dapat menciptakan ruang bagi para peserta didik untuk berkembang sesuai dengan karakter dan kompetensi yang dimilikinya.Â
Begitu pula dengan guru yang nantinya akan memiliki kebebasan untuk mengembangkan pola pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa.
Kurikulum ini awalnya diterapkan di beberapa sekolah penggerak. Tahun ini kurikulum Merdeka ini sudah dipastikan akan diimplementasikan di semua sekolah sebagai alternatif pilihan atau salah satu opsi kurikulum yang dapat dipakai di sekolah.Â
Kurikulum Merdeka ini akan diberlakukan sebagai kurikulum nasional pada tahun 2024 nanti.
Kita menengok kembali perjalanan pendidikan di masa Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung tiga tahun ini.Â
Beberapa masalah timbul karena pemerintah memberlakukan pembelajaran jarak jauh. PJJ yang dilaksanakan dalam waktu yang cukup lama tersebut pada akhirnya menimbulkan beberapa masalah baru, antara lain learning loss yang dialami oleh para peserta didik.
Learning loss adalah kemunduran kompetensi yang dialami oleh peserta didik disebabkan oleh kurangnya sarana belajar, kurang pahamnya peserta didik tentang materi pembelajaran dan berbagai masalah pendukung.Â
Learning loss juga memiliki makna hilangnya pengetahuan dan kemampuan siswa, baik secara spesifik atau umum, yang dipengaruhi berbagai faktor.Â
Istilah ini diartikan sebagai kemunduran secara akademis yang berkaitan dengan kesenjangan yang berkepanjangan atau proses pendidikan yang berlangsung secara tidak baik.
Untuk mengurangi kemunduran dalam pembelajaran tersebut pemerintah melalui Kemendikbudristek mengadakan program pemulihan pembelajaran melalui Kurikulum Merdeka.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.Â
Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Konsep dasar dari Kurikulum Merdeka ini terdiri dari tiga komponen, yaitu komitmen terhadap tujuan yang akan dicapai, mandiri dalam menentukan pilihan cara belajar sesuai dengan minat dan kemampuan yang dimiliki tiap individu, refleksi terhadap proses dan hasil belajar.
Oleh karena itu Kurikulum Merdeka dibuat untuk mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki oleh para peserta didik. Untuk mewujudkan program ini dibutuhkan guru yang merdeka belajar pula.
5 Hal Harus Dilakukan Guru Sebelum Menerapkan Kurikulum Merdeka
Sebagai seorang guru yang akan menerapkan Kurikulum Merdeka hendaknya diperhatikan dulu hal-hal berikut sebelum memutuskan akan menggunakan Kurikulum Merdeka:
Kenali karakter siswaÂ
Menurut Ki Hajar Dewantara tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.Â
Dengan demikian, seorang pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada diri anak-anak agar dapat memperbaiki diri.Â
Secara sederhana bahwa tugas seorang pendidik adalah menggali, menuntun, serta mengembangkan bakat dan minat siswa, bukan mengubah apa yang siswa minati.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, guru harus mengenali masing-masing peserta didiknya mulai dari minat, bakat dan masalah yang dimiliki anak tersebut khususnya saat mengikuti proses pembelajaran.
Guru harus melakukan tes diagnostik awal. Biasanya tes diagnostik awal ini dilakukan pada awal semester. Guru menyiapkan instrumen yang dibutuhkan.Â
Nah hasil dari asesmen diagnostik awal ini dapat digunakan untuk menentukan minat, kemampuan, model belajar dan solusi masalah yang dibutuhkan peserta didik.
Memahami strategi pembelajaran yang akan dipakai
Hasil dari asesmen diagnostik awal ini dapat digunakan untuk menentukan strategi belajar yang digunakan.Â
Guru harus bisa menentukan pembelajaran yang anti bosan dan menciptakan pembelajaran kolaboratif baik sesama siswa maupun lintas pelajaran. Pembelajaran berbasis projek dalam Kurikulum Merdeka Belajar ini harus diterapkan.
Pembelajaran akan berpusat kepada siswa. Siswa yang berperan aktif sedangkan guru hanya menjadi fasilitator dan mentor jika ada kesulitan yang dihadapi siswa. Â
Pahami materi esensial dalam pelajaran yang diampunya
Guru harus betul-betul memahami materi esensial yang dibutuhkan oleh masing-masing siswa.Â
Guru yang akan membuat modul bahan ajar dan perencanaan pembelajaran sesuai dengan minat dan kemampuan siswa.
Harus mau berinovasi dan berkreasi
Untuk menerapkan kurikulum Merdeka ini mau tidak mau guru harus siap berinovasi dan berkreasi dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.Â
Berbagai modul bahan ajar maupun alat peraga yang menunjang pembelajaran harus disiapkan dengan segala kreativitas yang dimiliki guru.
Mempelajari pembelajaran berbasis IT
Dalam program platform merdeka mengajar, guru harus memiliki kemampuan IT. Beberapa plafform pembelajaran berbasis IT ini dapat mendorong siswa untuk lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.Â
Materi yang dibutuhkan tidak hanya berasal dari modul bahan ajar yang tersedia, tetapi para peserta didik lebih menggali sumber belajar dari beberpa platform pembelajaran, misalnya ruang belajar, google classroom, dsb.
Ubahlah paradigma untuk stagnan dengan hal yang konvensional
Guru harus mau mengubah paradigma menjadi guru yang mau berinovasi dan berkreasi. Tidak ada lagi alasan apakah guru itu sudah sepuh atau masih muda, sudah ASN atau masih honorer. Yang jelas apapun gelar jabatan yang disandangnya, guru harus mau berubah.
Guru adalah profesi yang sangat mulia. Di tangan gurulah, generasi muda akan terbentuk dengan baik. Generasi bangsa yang unggul dan berakhlak karimah. Suksesnya sebuah kurikulum terletak pada mau atau tidaknya guru berubah dan berinovasi.
Sumber Referensi: https://ditsmp.kemdikbud.go.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H