Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Memperingati Hari Gerakan Sejuta Pohon dengan Berkebun Bunga di Teras Rumah

10 Januari 2022   15:43 Diperbarui: 10 Januari 2022   18:30 855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hutan Rimba | Sumber: Tribunnews.com

Hari ini liburan sekolah baru dimulai. Mungkin di beberapa tempat mereka sudah mulai masuk sekolah. Perbedaan ini terjadi karena perbedaan kebijakan yang diambil oleh masing-masing sekolah. Sekolah tempat saya mengajar mengambil kebijakan libur mulai tanggal 10 januari s.d. 15 Januari 2022.

Saya memutuskan untuk berlibur di rumah saja. Nah, kebetulan hari ini tanggal 10 Januari bertepatan dengan hari Peringatan Sejuta Pohon Sedunia. Momentum ini digunakan oleh seluruh negara di dunia untuk mengadakan gerakan menanam pohon di hutan.  Saya tidak akan melakukan gerakan menanam pohon di hutan, tetapi saya melakukan gerakan menanam pohon di teras rumah.

Sejarah dan Tujuan Peringatan Hari Sejuta Pohon

Hari Sejuta Pohon Sedunia diperingati setiap tanggal 10 Januari di seluruh negara di dunia. Momentum peringatan ini merupakan sinyal bahwa seluruh negara di dunia sudah harus memperhatikan tentang lingkungan hidup khususnya hutan beserta pepohonannya.

Di Indonesia peringatan Hari Sejuta Pohon ini mulai dilakukan saat pemerintahan Presiden Soeharto, 10 Januari 1993. Gerakan ini dilanjutkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan mencanangkan gerakan menanam semilyar pohon di hutan Indonesia pada tahun 2012. Sejak saat itu peringatan Hari Sejuta Pohon Sedunia dilaksanakan setiap tahun.

Mengapa begitu pentingnya pencanangan Hari Sejuta Pohon Sedunia bagi seluruh penduduk bumi ini? 

Kondisi yang sangat memprihatinkan terjadi pada hutan Indonesia yang dikenal sebagai paru-paru dunia.  Hutan Indonesia telah rusak dengan deforestasi. Deforestasi adalah suatu peristiwa hilangnya hutan alam beserta dengan atributnya yang diakibatkan oleh penebangan hutan. 

Penebangan hutan sendiri bertujuan mengubah lahan hutan menjadi non hutan. Data yang dilansir dari https://perkim.id   Semula total luas hutan daratan di Indonesia sebesar 120.773.441,71 hektar, telah terjadi pengurangan lahan hutan mencapai 20.000 hektar sejak Januari hingga Juli 2017 (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2017).

Hari Sejuta Pohon ini diharapkan menjadi momentum yang baik perbaikan kondisi hutan yang ada di Indonesia. Tujuan peringatan Hari Gerakan Satu Juta Pohon Sedunia ini adalah untuk mewujudkan lingkungan yang sehat, sejuk dan juga asri. Peringatan ini mengajak kita untuk terus melestarikan pohon yang sangat berperan penting bagi kehidupan manusia.

Hutan adalah paru- paru  bumi. Dengan adanya hutan, tingkat pencemaran udara dapat dikendalikan. Hutan terdiri dari berbagai jenis pohon tinggi yang menjulang ke angkasa. Pohon, batang hidup dengan juntaian daun hijau membantu proses fotosintesis yang mengagumkan.  Pepohonan ini menjadi komponen alam penting bagi manusia dan hewan. 

Pohon diketahui dapat mengurangi kadar CO2 di udara dan menghasilkan O2. Pohon juga dapat menahan laju air sehingga akan lebih banyak yang terserap ke dalam tanah.

Menurut laman national geographic, pepohonan di hutan yang berdaun jarum ternyata mampu membuat 60 persen air hujan terserap tanah bahkan tegakan hutan yang berdaun lebar mampu membuat 80 persen air hujan terserap tanah. Dengan kemampuan ini akan meningkatkan cadangan air tanah yang berujung pada kesejahteraan manusia.

Bila pepohonan di hutan dapat dilestarikan, maka udara di muka bumi ini akan bersih dan sehat. Tingkat polusi di lapisan atmosfer bumi dapat dikendalikan sehingga pemanasan global dapat dihindari. Lapisan ozon pun dapat diselamatkan.

Menanam Pohon di Rumah Untuk Menyelamatkan Paru-Paru Dunia

Taman kecilku | Sumber: dok pribadi
Taman kecilku | Sumber: dok pribadi

Kita tidak harus bingung jika ingin berpartisipasi dalam menyelamatkan paru-paru bumi ini.  Kita tidak perlu memusingkan cara agar bisa menanami hutan- hutan yang ada di Indonesia. Biarlah hal-hal besar itu menjadi urusan pihak yang berwenang.

Hal-hal kecil dapat dilakukan juga di rumah, misalnya: tidak membakar sampah penyebab polusi udara dan menanam pepohonan di sekitar rumah.

Pada liburan kali ini, saya membuat taman kecil di teras rumah karena saya tidak memiliki lahan di rumah. Rumah saya terletak di perumahan dengan lahan yang terbatas. Saya ingin agar udara di sekitar rumah menjadi sejuk. Oleh karena itu saya menanam pepohonan di dalam pot. Untuk kali ini saya menanam berbagai jenis tanaman hias: berbagai jenis aglaonema, monstera, anggrek, kuping gajah, dan lainnya.

Pemupukkan yang dilakukan pun tidak menggunakan pupuk kimia melainkan pupuk organik yang saya buat sendiri, yaitu Eco Enzyme yang berbahan dasar sampah buah- buahan. Udara segar akan dirasakan setelah kita menggunakan pupuk di tanaman tersebut. Eco Enzyme dapat menetralisir udara yang ada di sekitar rumah kita.

Nah, ternyata kita bisa melakukan hal yang penting buat bumi kita. Bila kita dapat menanam pohon  secara bersamaan di rumah-rumah kita sendiri, , kualitas udara di sekitar kita dapat diperbaiki. Tingkat polusi udara akan berkurang. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun