Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Pupuk Organik Cair dari Limbah Dapur untuk Tanaman Hias Aglaonema

27 September 2021   20:59 Diperbarui: 29 September 2021   04:30 2412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
koleksi aglaonema | Sumber gambar: Dokpri

"Sebuah taman membutuhkan tenaga dan perhatian yang sabar. Tanaman tidak tumbuh hanya untuk memenuhi ambisi atau untuk memenuhi niat baik. Mereka berkembang karena seseorang mengerahkan upaya untuk mereka." - Liberty Hyde Bailey

Akhir-akhir ini saya memulai lagi hobi lama yaitu menanam tanaman hias. Saya sangat menyenangi pohon aglaonema atau biasa disebut "sri rejeki" di Indonesia. 

Nama lain aglaonema adalah Chinese evergreen kerap dipakai sebagai tanaman pemanis ruangan. Perawatan tanaman hias yang satu ini sangatlah mudah. daripada tanaman hias yang lain. 

Alasan saya menyenangi tanaman aglaonema karena aglaonema tidak membutuhkan perawatan yang rumit. Tanaman yang hidup di tempat tropis ini tidak membutuhkan air yang berlebihan sehingga kita tidak perlu menyiram setiap hari. 

Penyiraman cukup dilakukan dua atau tiga hari sekali. Keindahan tanaman aglaonema terletak pada daun. Berbagai jenis aglaonema dapat dengan mudah kita tanam.

Jenis-jenis aglaonema banyak sekali, antara lain silver queen, stardust, suksom , widuri, pride Sumatera, red lipstick, big roy, big papa dan sebagainya. 

Daun-daun dari tanaman hias aglaonema ini sendiri mempunyai ciri-ciri yang berbeda sesuai dengan jenisnya. Aglaonema suksom memiliki daun yang merah merona. 

Manfaat Tanaman Aglaonema

Ternyata tanaman aglaonema ini memiliki manfaat yang baik untuk kita. Dilansir dari laman cnnIndonesia.com menyebutkan manfaat tanaman hias aglaonema:

Koleksi aglaonema | Sumber dok.pri
Koleksi aglaonema | Sumber dok.pri

1. Menghilangkan polusi dan membersihkan udara. Udara yang kotor akan diserap oleh akar tanaman,

2. meningkatkan kelembaban udara di sekitar tanaman, 

3. meningkatkan konsentrasi bagi yang melihatnya.

Merawat Tanaman Aglaonema

Perawatan tanaman hias aglaonema ini sangatlah mudah dan praktis. Pertama harus dilakukan adalah memperhatikan asupan air pada tanaman. 

Tanaman aglaonema tidak boleh terlalu banyak air agar perkembangan akar sehat dan tidak mudah busuk. 

Proses penyiraman pada musim kemarau dapat dilakukan tiga kali dalam seminggu. Jika musim hujan tanaman ini cukup disiram dua kali seminggu. Dengan demikian kita tidak repot harus menyiram setiap hari. 

Kedua lakukan penyemprotan untuk mengusir hama semut, laba-laba, tungau atau ulet bulu. Penyemprotan bisa dilakukan dengan fungisida atau anti-hama alami yang terbuat dari bawang putih. Ketiga lakukan pemupukan rutin minimal tiga bulan sekali.

Saya meletakan tanaman hias di teras sehingga harus hati-hati dalam memberikan pupuk anti-hama atau pun pupuk nutrisi agar tidak membahayakan anak-anak. 

Saya mencoba mencari referensi dari berbagai sumber. Ternyata ada cara yang alami dapat dilakukan untuk memberikan pupuk atau pun anti-hama agar tidak berbahaya.

Cara Membuat Fungisida dari Bahan alami

Bawang putih ternyata dapat dimanfaatkan sebagai fungisida organik bagi tanaman hias. Zat yang terkandung di dalam bawang putih dapat menghilangkan jamur, ulat, dan hama lainnya. 

Cara membuat fungisida ini sangat mudah yaitu hancurkan 2 siung bawang putih, rendam dalam 4 cangkir air selama 24 jam.

Menurut Dewi Kurniawati, S.Si (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Pertama, UPTD BPTP, DPKP DIY) menyatakan senyawa kimia flavoniod pada bawang putih juga memiliki aktivitas antijamur. 

Aplikasikan fungisida ini dengan menyemprotkan kepada tanaman hias aglaonema. Lakukan sedikitnya satu minggu sekali.

Bahan alami lain yang dapat dibuat fungisida adalah kunyit.Senyawa-senyawa yang terkandung dalam kunyit memiliki aktifitas biologis sebagai anti bakteri, antioksidan dan anti hepatotoksik (Rukmana, 1994).

Cara membuatnya siapkan kunyit   sebanyak 200 gram dihaluskan lalu ditambah dengan 1 liter air dan direndam (maserasi) selama 24 jam.

Membuat Pupuk Organik Cair dari Limbah Dapur

Limbah dapur ternyata dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang baik bagi tanaman hias aglaonema. POC ini berguna untuk pemupukan bunga, batang, daun dan akar tanaman agar tumbuh lebih cepat. Cara membuat pupuk organik cair dari limbah dapur :

Bahan:

  • Hal pertama yang harus dilakukan adalah pisahkan limbah organik dan anorganik dalam wadah yang berbeda. Yang akan digunakan adalah sampah-sampah organik, misalnya: sayuran, kulit wortel, parutan kelapa dan sebagainya.Sampah dapur basah sebagai nitrogen. Cincang halus.
  • Batang pisang yang sudah berbuah (opsional), cincang halus.
  • Kotoran hewan ternak, entah kambing, sapi, ayam, dan lainnya
  • Air cucian beras, air cucian ikan
  • Gula pasir/merah, tetesan tebu
  • Air secukupnya
  • Sabut kelapa tanpa kulit
  • Bubuk kayu gergajian
  • Mikroba pengurai atau starter SOT, EM4, dan lainnya

Alat yang dibutuhkan : ember atau tong lengkap dengan tutup, pisau tajam, jerigen plastik, kayu panjang untuk mengaduk, selang plastik, lakban atau perekat lainnya, botol plastik

Cara membuat :

  1. Larutkan mikroba pengurai(EM4 atau yang lainnya),
  2. masukan pemanis (gula, air tebu) endapkan selama 20 menit sampai mikrobanya hidup.(bioaktivator)
  3. masukan kotoran sapi/kambing ke dalam tong,
  4. masukkan sampah dapur, batang pisang, bubuk gergaji kayu dan sabut kelapa,
  5. tuangkan larutan bioaktivator,
  6. masukkan  air cucian beras, dan air cucian ikan, lalu aduk hingga tercampur rata,
  7. tambahkan air secukupnya, perbandingan bahan cair dan padat adalah 7:13,
  8. aduk kembali hingga rata dan tutup tong dengan rapat.
  9. Lubangi bagian atas tong untuk memasukan selang.
  10. Masukan selang ke dalam tong dan diujung selang yang ada di luar masukkan ke dalam botol berisi air. 
  11. Tutup rapat semua lunag yang ada di tong atau di botol.
  12. Diamkan selama 10 hari. Jika fermentasi berhasil maka pupuk organik cair agar berbau seperti tapai.

Informasi ini sangat bermanfaat untuk para pencinta tanaman, Daripada menggunakan pupuk kimia lebih baik kita menggunakan pupuk alami. 

Referensi

Kurniawati, Dewi. 2020. Tumbuhan yang Berpotensi Sebagai Fungisida Nabati. https://dpkp.jogjaprov.go.id/

Hanifah.2021.Cara Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sampah Dapur. Mudah Dilakukan Di Rumah!. https://www.99.co/blog/indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun