Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memori

10 Juni 2021   23:34 Diperbarui: 11 Juni 2021   16:13 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekelebat bayangmu hadir tanpa kupanggil
Rentetan kisah mengalir.

 Tentang asa  yang melambung di angkasa. 

Tentang cita yang tergantung di atas mega-mega.

Tentang rasa yang kerap diam-diam membara. 

Kala itu kau diam tak berkatap apa-apa.

Hanya tatap wajah sendu tak menentu

Sekeping hati kini merana. 

Luka karena panah asmara.

Menembus hingga ke rongga dada.

Pedih, perih. berdarah. 

Perjalanan waktu bergulir

Melukiskan kisah baru yang berwarna

Kupendam rasa itu di lubuk terdalam

Hadirmu kini adalah sebuah dusta. 

Kau membuat luka lama yang ingin ku lupa..

Bawalah rasa itu jauh menembus batas semesta

agar tak ada lagi luka menganga.

Cibadak 10 Juni 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun