Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kisah Uwais Al Qarni Bukti Kecintaan Anak kepada Ibu

14 April 2021   12:31 Diperbarui: 14 April 2021   12:53 4115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah teladan untuk anak-anak, gambar dok. pribadi

Bulan April ini adalah bulannya wanita karena di dalamnya ada peristiwa penting tentang perjuangan seorang wanita yang juga seorang ibu. Apalagi bulan ini juga bertepatan dengan pelaksanaan Shaum di bulan Ramadhan yang didalamnya terdapat kewajiban melakukan banyak perbuatan kebajikan khususnya kepada orang tua.  

Ibu adalah sosok wanita yang sangat mulia. Ibu yang sudah mengandung selama 9 bulan 10 hari dan membawa kandungannya kemana pun dia pergi  tanpa letih. Ibu yang telah melahirkan dengan perjuangan yang berat.

Islam juga menyuruh kita untuk berbakti kepada kedua orang tua. Hal tersebut terdapat dalam Al quran, Surat Lukman: 14

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu."

Kemuliaan  seorang ibulah yang menyebabkan Nabi Muhammad SAW, menyuruh kita umat muslim untuk menghormati seorang ibu

"Sesungguhnya Allah berwasiat 3 kali kepada kalian untuk berbuat baik kepada ibu kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada ayah kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada kerabat yang paling dekat kemudian yang dekat." (HR. Ibnu Majah, sahih dengan sawahid-nya).

Ada salah satu kisah yang disampaikan oleh sahabat nabi Muhammad SAW tentang seorang pemuda yang sangat mencintai ibunya. Kisah Uwais Al qarani yang memberikan inspirasi keada kita semua tentang kewajiban anak menjaga,, menyayangi dan manaati ibunya.

Dalam hadist yang diriwayatkan oleh muslim Rasulullah bersabda bahwa sebaik- baiknya tabiin (pengikut) adalah seorang laki-laki biasa yang dipanggil Uwais al Qarni. Dia adalah seorang yatim dan tinggal hanya dengan ibunya yang sudah tua dan lumpuh di kota Yaman.Uwais juga memiliki suatu penyakit kulit di tubuhnya. Keduanya adalah keluarga fakir.

Rasulullah sempat berpesan kepada Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib untuk mencari Uwais.

"Carilah ia (Uwais al Qarni), dan mintalah kepadanya agar memohonkan ampun untuk kalian," sabda Rasulullah seperti diriwayatkan dalam hadist Shohih Muslim.

Berdasarkan pesan tersebut setiap   rombongan dari Yaman yang datang kepada khalifah Umar bin Khatab, beliau akan selalu menanyakan keberadaan Uwais. Hingga suatu hari Uwais dapat ditemukan oleh khalifah Umar bin Khathab.seraya bertanya; "Engkau Uwais bin Amir?". Uwais menjawab, "Ya". 'Dari Murad, kemudian Qarn?'. Uwais menjawab, 'Ya'. 'Engkau pernah terkena penyakit belang, kemudian sembuh dan tersisa bekasnya sebesar koin dirham?' Uwais menjawab, 'Ya'. 'Engkau tinggal bersama ibumu?' Uwais menjawab, 'Ya'.

Umar berkata, 'Aku mendengar Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda : Uwais bin 'Amir akan datang bersama rombongan gubernur Yaman dia berasal dari Murad, kemudian tinggal di Qarn, dia punya penyakit belang, kemudian sembuh kecuali tersisa bekas sebesar koin dirham, dia punya seorang ibu dan sangat berbakti pada ibunya, andai ia berdoa kepada Allah pasti akan terkabul, maka jika engkau bisa meminta kepadanya untuk memohonkan ampun atasmu, lakukanlah'.

Umar berkata, 'Maka mohonkanlah ampun untukku'. Uwais pun berdoa memohonkan ampun bagi Umar. Umar lantas berkata, 'Hendak kemana engkau pergi?'. Uwais menjawab, 'Kuffah'. Umar bertanya lagi, 'Maukah aku tuliskan surat agar gubernur Kuffah melayanimu?'. Uwais menjawab, 'Berada di tengah-tengah manusia lebih aku sukai daripada terkenal'. (HR Muslim no. 2542)

Apa yang sudah dilakukan Uwais sehingga istimewa di mata Rasulullah?

Uwais adalah seorang pemuda sedrhana dan shaleh. Dia sangat menyayangi dan memuliakan ibunya Uwais pun selalu memenuhi segala keinginan ibunya.

Pada suatu hari Uwais mendengar jika  Rasulullah Muhammad SAW berada di kota Madinah. Uwais meminta izin kepada ibunya untuk menemui Rasulullah. Ibunya memberikan izin dan berpesan agar Uwais segera pulang karena kondisi ibunya yang sakit-sakitan.

Uwais pergi ke Madinah yang berjarak cukup jauh dari Yaman. Setiba di Madinah Uwais tidak dapat berjumpa dengan Rasulullah SAW karena beliau sedang berada di medan perang.

Uwais kemudian segera pulang dan berpamitan  kepada isteri Rasul Siti Aisyah R.A. dan menitipkan salam untuk Baginda Rasul.

Uwais al Qarni juga senantiasa memenuhi keinginan ibunya. Dalam suatu kisah disampaikan jika   ibu Uwais yang sudah tua sangat ingin sekali pergi haji. Padahal dengan kondisi ketika itu yang tak ada uang, Uwais merasa berat untuk memenuhi keinginan sang Ibu.

Perjalanan dari Yaman  ke Makkah sangatlah jauh. Harus melewati padang tandus yang panas. Orang-orang yang pergi ke Makkah biasanya menggunakan unta untuk membawa banyak perbekalan. Namun Uwais tidak memiliki banyak uang untuk membeli seekor unta dan perkebalan yang cukup.

Kemudian Uwais mencari jalan keluar agar ibunya bisa berangkat ke Tanah Suci. Dia membeli seekor anak lembu dan membuat kandang di puncak bukit. Setiap pagi ia bolak-balik menggendong anak lembu itu naik turun bukit. Banyak orang yang menganggap aneh tindakan Uwais tersebut.

Setelah 8 bulan berat Lembu Uwais telah mencapai 100 kilogram. Dan Uwais tetap melakukan hal yang sama setiap pagi. Saat tiba musim haji, Uwais merasa otot-ototnya sudah kuat dan siap mengangkat beban berat. Dia pun menggendong sang Ibu dari Yaman ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji.

Di tanah suci, Uwais al Qarni dengan tegap menggendong ibunya wukuf di Arafah dan Thowaaf di Kakbah. Di depan Kakbah air mata sang Ibu tumpah. Uwais pun berdoa, "Ya Allah, ampuni semua dosa ibu."

Kisah Uwais ini didengar oleh Rasulullah dan menjadikan Uwais sangat istimewa bagi Rasulullah. Kisah ini sangat menginspirasi semua umat Islam di dunia.

Hikmah dari kisah Uwais al Qarni:

  • Sebagai anak hendaknya kita harus berbakti kepada orang tua khususnya kepada ibu yang telah melahirkan, merawat, mendidik dan mendoakan kita.
  • Harus memiliki tekad untuk melakukan hal-hal yang dianggap sulit karena Allah SWT akan memberikan jalan bagi umat-Nya yang mau berusaha.
  • Sikap rendah hati meskipun kesuksesan telah diraih dan tetap bersikap sederhana.
  • Ikhlas dalam menerima takdir yang diberikan Allah dan tetap bertakwa.

Semoga kisah Uwais ini bisa menginspirasi kita semua untuk tetap berbuat baik kepada kedua orang tua apa pun kondisi mereka. Selamat berpuasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun