Mohon tunggu...
Nina Safitri
Nina Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Small Business Fighter

Mahasiswi S1 Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Palangka Raya 2019

Selanjutnya

Tutup

Money

Bagaimana Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perekonomian Negara?

1 Mei 2021   05:45 Diperbarui: 1 Mei 2021   07:55 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dampak virus corona atau Covid-19 sepertinya berdampak pada semua sektor, terutama perekonomian. Bank Dunia memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020  tertekan hingga 2,1%. Ini karena penyebaran Covid-19 yang terus berlanjut di dalam dan luar negeri. Bank Indonesia (BI) juga telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan membatasinya menjadi kurang dari 5% atau hanya 2,5%, yang biasanya dapat meningkat menjadi 5,02%.

Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani menyampaikan dampak corona terhadap perekonomian dalam video conference pada Jumat 17 April 2020. Seperti dilansir dari situs Liputan 6, Sri Mulyani menyatakan bahwa corona telah menjadi pandemi global dan dampaknya telah menenggelamkan banyak sektor. Tidak hanya sektor pariwisata dan penerbangan, tetapi juga hotel, restoran dan banyak sektor formal dan informal lainnya.

1. Dampak pada pariwisata dan bisnis

Dampak dari dianjurkannya physical distancing dan instruksi untuk tetap tinggal di rumah akan mengurangi jumlah wisatawan dan penerbangan ke dan dari luar negeri. Banyak penerbangan domestik telah dibatalkan. Bandara sangat sepi dan tidak ada turis di hotel atau restoran. Dilansir dari Liputan 6, banyak penerbangan di 15 bandara di Indonesia yang dibatalkan. Jumlah wisatawan yang terus menurun hingga menimbulkan kerugian ratusan miliar.

Di saat yang sama, industri hotel dan restoran juga merasakan dampak langsung dari wabah korona. Jumlah tamu hotel merosot tajam, bahkan termasuk tamu dari China. Karena penurunan penjualan, banyak restoran juga memilih untuk tutup. Beberapa bersifat terbuka dan hanya digunakan untuk mengirim atau mengambil pesanan. Sehingga, tingkat okupansi kedua industri ini turun hingga 50%.

2. Dampak pada UKM

Perusahaan yang merasakan dampak korona terhadap perekonomian juga termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Mereka mengaku kehilangan pelanggan karena keterasingan dan anjuran untuk di rumah saja, yang meningkat hingga 50%. Hal ini menyebabkan penurunan penjualan karena tidak ada yang keluar rumah untuk berbelanja.

Terakhir, sulit bagi UMKM untuk membayar biaya produksi dan operasional secara keseluruhan. Mereka kesulitan memberikan gaji pegawai dan THR sebelum hari raya Idul Fitri. Banyak yang rugi karena keuntungan tidak dapat menutupi biaya produksi. Akhirnya, beberapa perusahaan memutuskan untuk mengurangi produksi dan mengurangi jumlah karyawan.

3. Dampak terhadap sektor manufaktur

Sama halnya dengan sektor pariwisata, dampak corona terhadap perekonomian juga dirasakan sektor manufaktur. Jika biasanya manufaktur menggenjot industri menjelang Ramadan karena corona, manufaktur malah harus menurunkan produksi. Impor bahan baku untuk produksi juga tersendat karena banyak pengiriman yang dibatalkan.

Alhasil, banyak karyawan harian yang diliburkan dan beberapa ada yang diminta untuk libur bergantian. Paling parah ada yang dirumahkan sepenuhnya dengan separuh pesangon bahkan tanpa pesangon, karyawan ini pun pada akhirnya harus mencari pekerjaan lain untuk tetap bertahan hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun