METODOLOGI PENELITIANÂ
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian study kepustakaan (library research). Dalam penelitian ini dikaji tentang pengetahuan, temuan yang terdapat pada leteratur sehingga memberikan suatu informasi yang berkaitan dengan metode eksperimen dan berpikir kritis. Data yang dikumpulkan dan dianalisis berupa data sekunder berupa hasil penelitian, jurnal-jurnal, dan sumber yang relevan lainnya dengan penerapan metode ekserimen guna meningkatkan berpikir kritis siswa.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tiga tahapan, yaitu organize, synthesize, dan identify. Pada tahap pertama yaitu organize yaitu pada tahap awal ini yang dilakukan adalah mencari ide, tujuan dan simpulan dari beberapa leteratur dan membaca literatur tersebut mulai dari abstrak sampai pembahasan. Kedua synthesize yakni: menyusun data menjadi suatu ringkasan dengan mencari keterkaitan antar literatur. ketiga, identify yaitu mencari data yang penting untuk dibahas agar yang ditulis menjadi menarik untuk dibaca penelitian
PEMBAHASANÂ
1. Kemampuan Berpikir Kritis
Kemampuan berpikir kritis sangat penting dalam proses pembelajaran terutama dalam pembelajaran abad 21 sekarang ini. Berpikir kritis sangat penting dilakukan pada pembelajaran biologi seperti yang tercantum dalam permendikbut Nomor 24 Tahun 2016 pada KD 3.9 tentang materi eksresi yaitu menganalis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem eksresi dengan bioproses dan gangguan pada sistem eksresi.Secara kontekstual, berpikir dapat digolongkanmenjadi 2 bagian, yakni berpikir tingkat tinggi (high order thinking) dan berpikir tingkat rendah (low order thinking). Pembelajaran biologi pada abad 21 sekarang ini menekankan siswa untuk berpikir kritis sehinggadapat mengimplementasikan keterampilan dalam biologi melalui pengetahuan yang sudah diperoleh. Dengan demikian tujuan pendidikan dapat tercapai sesuai dengan kurikulum 2013 yang menjunjung siswa untuk perpikir kritis siswa.Berpikir kritis merupakan kemampuan untuk mengetahui suatu permasalahan lebih mendalam, dan menemukan ide untuk mengatasi masalah tersebu (Putri and Sobandi 2018). Pendapat ahli yang lain bahwa berpikir kritis adalah mengambil suatu keputusan dengancara rasional terhadap apa yang diyakini (Slavin 2008). Dengan kemampuan berpikir kritis dapat menyebabkan seseorang mengambil keputusan dengan baik (Susilowati, Sajidan, and Murni 2018).
2. Metode Eksperimen
Dalam proses pembelajaran seharusnya berpusat pada siswa, guru hanya sebagai fasilitator saja. Dalam pembelajaran biologi siswa diberikan kesempatan yang lebih luas dalam proses pembelajaran. Tujuan pendidikan biologi yaitu untuk melatih siswa dalam memahami dunia nyata dengan cara  ilmiah.  Pembelajaran  dengan  menggunkan metode eksperimen melibatkansiswa secara langsung dapat melakukan suatu percobaan ilmiah sehingga siswa memahami suatu gejala atau pristiwa dari percobaan tersebut (Chresty Anggreani 2015). Sejalan dengan apa yang didifinisikan oleh(Ismini 2015)dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa metode eksperimen adalah suatu pembelajaran yang memberikan siswa kesempatan untuk melakukan percobaan tentang materi yang akan mereka pelajari. Metode Eksperimen adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan siswayang melakukan percobaan sendiri dan memberi kesempatan para siswa untukmengamati sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamatisuatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentangsuatu objek, keadaan atau proses sesuatu (Ardiansyah 2018). Metode eksperimen lebih menekankan siswa dalam melakukan percobaan mengumpulkan data serta menganalisis dan menarik kesimpulan(Maliyah, Sunarno, and Suparmi 2012). Dengan menggunkan metode eksperimen siswa dituntut untuk melakukan sendiri percobaan untuk mendapatkan kebenaran dan menarik kesimpulan dari apa yang dialami (Jamarah, at, al., 2013).
3. Hubungan Metode Eksperimen Dengan Berpikir Kritis
Mengembangkan kemampuan berpikirkritis siswa dalam proses pembelajaran biologi dapat diwujudkan melalui proses pembelajaranyang menerapkan prinsip pembelajaran berpikir tingkat tinggi (HOTs)abad 21, dimana siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar.Pembelajaran yang menggunkan metode eksperimen memiliki tahapan yaitu: (1) menetapkan tujuan eksperimen (2) membagi siswa dalam kelompok kecil (3) siswa melakukan percobaan (4) siswa melakukan analisis masalah yang ditemukan (5) menyimpulkan hasil percobaan. Proses pembelajaran biologi yang dilakukan dengan metode eksperimen memiliki keterkaitan antara indikatir berpikir kritis yaitu merumuskan masalah, menganalisis, evaluasi dan mengambil kesimpulan.
Kemampuan berpikir kritis siswa dapat dikembangkan melalui metode yang melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran. Melalui pembelajaran yang melibatkan siswa secra aktif dalam proses pembelajaran, mendukung siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri seperti yang ada dalam kegitan eksperimen seperti analisis permasalahan, melakukan percobaan secara langsung dan menyimpulkan hasil percobaan itu sendiri.Terkait antara metode pembelajaran eksperimen dengan berpikir kritis dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan berpikir krtitis siswa dalam suatu pembelajaran yang menggunkan metode eksperimen. Sebagaimana hasil dari beberapa penelitian seperti yang dilakukan oleh (Triwiyono 2011) hasil penelitianya menunjukkan bahwa pembelajaran eksperimen lebih efektif meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.
KESIMPULANÂ