"Mimpi di Balik Pajak Ganda"
Â
Tangan berjabat erat, seolah janji suci,
Dua negara bersorak, pajak tak lagi jadi beban di hati.
"Untuk kemajuan," katanya sambil tersenyum lebar,
Padahal di balik layar, pengusaha kaya sudah bersiap melesat jauh tak terkejar.
Persetujuan disusun, indah dengan tinta emas,
"Penghindaran Pajak Berganda," terdengar begitu ikhlas.
Si kaya tertawa, beban pajak kini hilang,
Sementara rakyat jelata, hanya bisa meradang.
Diplomat berseru lantang, "Ini untuk kebaikan bersama!"
Namun di pasar, harga barang terus merana.
Pajak yang seharusnya jadi tumpuan negara,
Mengalir tenang ke surga pajak di luar sana.
Bagi pengusaha besar, ini perayaan,
Dengan laba besar, mereka tinggalkan beban peradaban.
Namun rakyat? Oh, rakyat yang lemah,
Masih saja dihimpit, dikerat, dan dipaksa membayar lebih banyak.
Ah, perjanjian pajak itu seperti bayangan,
Di atas kertas, nampak menguntungkan.
Namun di dunia nyata, hanya sedikit yang menang,
Dan kebanyakan dari kita? Hanyalah penonton yang meradang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H