Memori berbenah rapi
Guratan letih nan perih
Merebak di antara sendi
Namun tetap ia nikmati
Kini raga kian ringkih
jalan tertatih-tatih
melewati batas mimpi
waktu hendak menepi
Ayahku bukan ayahmu
Permata di hati tapi tidak bagimu
Rindu terbenam jauh di kalbu
Tapi bukan kerinduanmu
Ayahku bukan ayahmu
ketika letihnya berbinar di mata
Aku pilu
Tapi tidak dirimu
Aku berkata ia mutiara
Hendak redup sinarnya
Bagimu bukan apa-apa
Karna ayahku bukan siapa-siapa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!