Mohon tunggu...
Nina Drs
Nina Drs Mohon Tunggu... Seniman - Good life

Hidup adalah seni

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ayahku bukan Ayahmu

21 April 2020   03:17 Diperbarui: 21 April 2020   03:17 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Memori berbenah rapi

Guratan letih nan perih

Merebak di antara sendi

Namun tetap ia nikmati

Kini raga kian ringkih

jalan tertatih-tatih

melewati batas mimpi

waktu hendak menepi

Ayahku bukan ayahmu

Permata di hati tapi tidak bagimu

Rindu terbenam jauh di kalbu

Tapi bukan kerinduanmu

Ayahku bukan ayahmu

ketika letihnya berbinar di mata

Aku pilu

Tapi tidak dirimu

Aku berkata ia mutiara

Hendak redup sinarnya

Bagimu bukan apa-apa

Karna ayahku bukan siapa-siapa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun