Apakah kesalahan hitung seperti itu, merupakan ketidaksengajaan? Apakah KPPS terdiri orang-orang yang tidak bisa berhitung atau orang yang tidak jujur ?
Jika ada kesalahan hitung kenapa selalu lebih banyak hasil penjumlahan dan tidak lebih sedikit?
[caption id="attachment_331999" align="alignnone" width="600" caption="Indonesia masuh jauh dari slogan Indonesia Hebat.."]
Jika tiga contoh gambar diatas adalah sebuah kenyataan yang disengaja, dan betul-betul terjadi diberbagai daerah, maka bisa jadi para lembaga survey mengaalmi keasalahan pendataan dan salah perhitungan. Maka toleransi kesalahan bisa lebih besar dari yang ditetapkan.
Oleh karena itu, maka biaya pemilu yang sangat mahal hingga puluhan Trilyun hanya selesai di lembaga survei yang mengumumkan hasil survei dan telah menyebabkan pemberitaan dan gerakan para petinggi parpol sibuk dan marah-marah merupakan biaya tambahan yang lebih mahal.
Pemilu nampak hanya menjadi ajang bisnis.. Rakyat diperlakukan sebagai obyek bisnis..
Hasil pemilu menjadi konsumsi bisnis media dan lembaga survei, bahkan sebagian menjadi bahan pencemoohan pihak tertentu (yang juga menjadi bahan bisnis media).
Bisa jadi PEMILU bukan untuk mencari solusi negara tetapi hanya untuk mencai keuntungan beberapa pihak dan merugikan pihak lain.
Jika penggelembungan suara pada satu partai dan pengurangan suara di partai lain itu berarti para petugas KPPS yang bertugas sudah tidak netral dan hatinya sudah mati, tidak menghargai pendapat lain dan tidak jujur.
Mari kita tunggu REAL COUNT dan HASIL PEMILU yang NYATA, semoga para KPPS, PPS dan PPK Jujur.
Note: Mohon maaf gambar yang saya tampilkan adanya yg PDIP, yang dari partai lain belum dapat. Jika Anda punya gambar lain silakan tuliskan di komentar..