Menurut kakak ipar, Pak Kyai meminta kami ikhlas, semakin khusu' mendoakan dan memohonkan ampunan. Terutama anak nomor lima. Â Kakak bertanya, mengapa dan ada apa dengan anak nomor lima? Jawab Pak Kyai, pada anak nomor lima inilah, hati Ibu mertua mu tertaut. Anak inilah, yang paling disayang Ibu mu, paling ditunggu doa nya.
Dan...., saya lah anak nomor lima itu. Saya tahu Ibu sangat sayang kepada saya, lebih dari kasihnya kepada anak nya yang lain. Tetapi saya tetap kaget dan tak bisa berkata-kata mendengar  pernyataan Pak Kyai.
Saya ikut mengkafani Ibu dalam linangan air mata yang tak sanggup saya hentikan hingga sebagian jatuh pada kain warna putih yang membalut tubuhnya. Hari Sabtu, Â bulan Pebruari 2017, jam 3 dinihari. Saya mengihklaskan kepergian wanita yang telah memberikan jeroannya, jantung hati nya kepada saya selama ini.
Selamat Jalan Ibu, semoga kusnul khotimah. Surga menanti mu. Ammin Ya Robbal Alamiin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI